Khartoum (ANTARA) - Militer Sudan pada Senin (25/10) merebut kekuasaan dari pemerintahan peralihan dan pejabat kementerian kesehatan mengatakan tujuh orang tewas serta 140 terluka dalam bentrokan antara tentara dan massa yang memprotes kudeta tersebut.
Pemimpin kudeta, Jenderal Abddel Fattah al-Burhan, membubarkan Dewan Berdaulat, yang anggotanya berasal dari kalangan militer dan sipil.
Dewan itu sebelumnya dibentuk untuk memandu Sudan menjadi negara demokratis setelah Presiden Omar al-Bashir digulingkan dari kekuasaan melalui gelombang demonstrasi dua tahun lalu.
Burhan menyatakan negara dalam keadaan darurat dan mengatakan angkatan bersenjata perlu menjaga keselamatan dan keamanan.
Ia berjanji bahwa pemilihan umum akan diselenggarakan pada Juli 2023 dan kekuasaan nantinya akan diserahkan kepada pemerintahan sipil terpilih.
"Apa yang saat ini sedang dialami oleh negara ini adalah ancaman dan bahaya nyata terhadap para pemuda serta harapan bagi negeri," katanya.
Kementerian Informasi Sudan, yang masih setia pada Perdana Menteri Abdalla Hamdok, mengatakan di Facebook bahwa penentuan status negara dalam keadaan bahaya menurut UU peralihan hanya boleh dilakukan oleh perdana menteri.
Dengan demikian, kata Kementerian, tindakan militer tersebut merupakan aksi kejahatan karena Hamdok masih merupakan pemimpin yang sah.
Hamdok adalah ahli ekonomi yang juga mantan pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dia ditangkap dan dibawa ke sebuah lokasi yang tak diungkapkan karena menolak mengeluarkan pernyataan mendukung pengambilalihan kekuasaan, kata Kementerian Informasi.
Kementerian Informasi mendesak semua pihak untuk melakukan perlawanan dan mengatakan ribuan orang sudah turun ke jalan untuk memprotes kudeta tersebut.
Para karyawan bank sentral juga mengumumkan akan mogok kerja sebagai protes terhadap kudeta, kata Kementerian.
Kementerian Informasi menyebutkan bahwa pasukan militer telah menahan para anggota Dewan Berdaulat serta para pejabat pemerintah.
Direktur pemberitaan televisi negara juga ditahan, kata pihak keluarga.
Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan membahas situasi di Sudan melalui pertemuan tertutup, kata beberapa diplomat.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Raih kemenangan 4-1 atas Villarreal, Madrid kudeta posisi Girona
Senin, 18 Desember 2023 10:57 Wib
Kecam upaya kudeta di Niger, Sekjen PBB dukung penuh pemerintah
Kamis, 27 Juli 2023 9:24 Wib
Magnussen kudeta Sainz sebagai yang tercepat di hari kedua tes Bahrain
Sabtu, 12 Maret 2022 9:41 Wib
Presiden Guinea-Bissau sebut terpidana narkoba dalang dari kudeta gagal
Jumat, 11 Februari 2022 13:19 Wib
Setahun kudeta Myanmar, orang-orang masih mencari kerabat yang hilang
Sabtu, 29 Januari 2022 16:22 Wib
Pasukan keamanan Myanmar serang unjuk rasa di Yangon
Minggu, 5 Desember 2021 17:08 Wib
Militer Sudan kembalikan PM Hamdok setelah ada kesepakatan
Minggu, 21 November 2021 15:43 Wib
Liverpool berusaha tarik Naby Keita yang terjebak kudeta Guinea
Selasa, 7 September 2021 9:25 Wib