Sumatera Selatan (ANTARA) - Mobilitas masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan sempat berada dalam skala hitam (tinggi) berdasarkan pemantauan yang dilakukan pemerintah pusat.
Kepala Polisi Resort Kota Besar Palembang Komisaris Besar Polisi Irvan Prawira Satyaputra di Palembang, Rabu, mengatakan dalam pemantauan tersebut pemerintah menggunakan tiga aplikasi utama yakni Google Trafffic, Facebook momen dan Night light dari NASA.
Dari pemantauan tersebut mobilitas masyarakat di dalam kota masuk skala hitam pada dua minggu yang lalu.
Maka hasil pemantauan tersebut menjadi perhatian khusus bagi pihaknya, dengan tetap mengoptimalkan pengetatan lalu lintas di beberapa ruas jalan dalam kota yang kepadatannya tinggi.
“Pengetatan mobilitas masyarakat tetap kamk lakukan bekerja sama dengan stakeholder terkait lainnya,”kata dia.
Menurutnya, pengetatan lalu lintas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berdampak positif menekan mobilitas masyarakat, sebab dari skala hitam menjadi skala abu-abu pekan ini.
“Sekarang mobility indeks Palembang sudah skala abu-abu atau sedang, tidak bisa dipungkiri dampak baik dari pengetatan yang dilakukan,” ujarnya.
Pengetatan di lima ruas jalan di batas kota dan 18 titik dalam kota, yakni di antaranya Terminal Karya Jaya, Talang Jambe, Plaju, KM 12 dan Jakabaring. Lalu untuk dalam kota Simpang lima angkatan 45, Jalan POM IX DPRD Sumel, Simpang Diponegoro, Kawasan Santa Maria, Bukit Besar, Radial, dan Pasar 26 ilir.
Kemudian Bakul Sunda, Beringin Janggut, Kolonel Atmo. Linda Kosmetik, Letnan Sayuti Bundaran Cinde dan Lorong Abdul Gani.
Pengetatan berlangsung setiap harinya dari pukul 19.00 WIB – 22.00 WIB, hingga skala mobilitas menjadi rendah merah bahkan hijau.
“Mekanismenya sesuai kebutuhan, petugas di lapangan memantau titik atau ruas jalan mana saja yang padat,” jelasnya.
Selama pelaksanaan tersebut, sosialisasi tak hanya diberikan kepada pengendara tapi juga pemilik usaha seperti kafe dan restoran di wilayah tersebut agar tidak terjadi keramaian yang memungkinkan penyebaran COVID-19.
“Kadang masyarakat masih acuh tentang hal ini, tapi mereka tetap koopratif sehingga semua lancar, buktinya saat ini penyebaran sudah melandai,” kata dia.
Berita Terkait
KAI ingatkan masyarakat waspada melintas di perlintasan kereta api
Sabtu, 18 Mei 2024 15:47 Wib
Dokter: Kesadaran masyarakat lakukan cek genomik masih kurang
Kamis, 16 Mei 2024 12:46 Wib
Pemprov Sumsel perbaiki 8.300 rumah masyarakat miskin
Rabu, 15 Mei 2024 16:49 Wib
Satgas Pamtas RI-PNG olah bunga lavender untuk obat nyamuk buat masyarakat
Sabtu, 11 Mei 2024 23:00 Wib
Kemenkumham Sumsel memkenalkan profesi penerjemah tersumpah ke masyarakat
Kamis, 9 Mei 2024 15:36 Wib
BPOM ajak masyarakat tertib gunakan "skincare" beretiket biru
Senin, 6 Mei 2024 15:45 Wib
Mengabdi tiada henti, Alumni Akpol 1991 dirikan yayasan pengabdian masyarakat
Minggu, 5 Mei 2024 12:05 Wib
Presiden Jokowi bersepeda dan swafoto bersama masyarakat di Bundaran HI
Minggu, 5 Mei 2024 11:35 Wib