Budi Karya: Indonesia memiliki peran penting dalam kebijakan kemaritiman

id Menhub,Budi Karya Sumadi,Maritim,IMO,Budi Karya,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini,

Budi Karya: Indonesia memiliki peran penting dalam kebijakan kemaritiman

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (ANTARA/Ahmad Wijaya)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan di bidang kemaritiman terutama dalam jalur pelayaran dan keselamatan pelayaran.

"Indonesia adalah satu negara maritim dan Indonesia memiliki suatu peran yang sangat strategis berkaitan dengan dunia maritim," ujar Menhub ditemui seusai acara penggalangan pencalonan kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) di Jakarta, Senin malam.

Menurutnya, letak Indonesia diapit oleh jalur pintu perdagangan dunia yang sangat penting, yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok. Tiga selat itu dilalui oleh semua kapal dari Eropa yang akan menuju wilayah timur ataupun ke Benua Australia.
 

Dengan memiliki jalur strategis pintu pelayaran itu, Indonesia menjadi kunci pokok dalam perdagangan dan alur pelayaran dunia. Apalagi lebih dari 80 persen perdagangan dunia diangkut dengan menggunakan kapal.

"IMO mendedikasikan suatu tatanan bagaimana kita melakukan kegiatan di dunia maritim berkaitan dengan safety, berkaitan dengan security, pembangunan berkelanjutan, menjadi bagian-bagian yang diamanahkan dalam kegiatan IMO," kata dia.

Dengan begitu, kata dia, sangat penting untuk Indonesia masuk dalam keanggotaan Dewan IMO kategori "C" periode 2020-2021.
 

"Menjadi member bisa mengusulkan hal-hal yang menurut kita penting. Nah kalau kita tidak member tidak mudah bagi kita untuk masuk," kata dia.

Selain itu, di IMO juga terdapat sesi diskusi terhadap pemberlakuan suatu teknologi baru dalam kemaritiman. Apabila Indonesia yang notabene negara maritim tidak terlibat maka akan tertinggal dengan negara lainnya.

"Jadi memang kita harus berperan aktif di sana, bukan saja sebagai anggota tetapi bagaimana kemanfaatan komersial, kemanfaatan fungsional, dan keterlibatan 'one on one' dengan negara lain sangat penting," kata dia.