Ternate (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah delapan unit kapal perintis atau kapal tol laut yang akan beroperasi di berbagai wilayah kabupaten dan kota Provinsi Maluku Utara (Malut) pada 2019 dengan tujuan Sulawesi dan Papua.
"Kapal perintis atau kapal tol laut yang semula beroperasi selama ini hanya dua unit kapal, namun pada tahun ini di Malut mendapatkan tambahan delapan unit kapal dari Kementerian Perhubungan," kata Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Taher Laitupa di Ternate, Malut, Selasa.
Dua unit kapal perintis selama ini beroperasi tujuan antarpulau dianggap belum maksimal, karena provinsi yang dikenal dengan penghasil rempah-rempah ini terdiri dari banyak pulau, sehingga untuk memaksimalkan pelayanan maka harus ada penambahan kapal.
Taher mengatakan, untuk menjangkau daerah yang berada di pelosok-pelosok di sepuluh kabupaten/kota maka pihaknya mengusulkan ke Ditjen Kementerian Perhubungan Laut untuk memberikan penambahan kapal perintis, untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat setempat.
Selain itu, untuk empat kabupaten di Malut sampai saat ini belum menikmati pelayanan kapal perintis atau kapal tol laut ini, di antaranya Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan kabupaten Pulau Taliabu.
"Kehadiran delapan unit kapal ini bisa membantu dan memudahkan aktivitas jual beli masyarakat, terutama tujuan antarpulau di Malut maupun daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Delapan unit kapal perintis ini akan dibagi ke tiga daerah yakni Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sula yang masing-masing mendapatkan dua unit kapal perintis dari swasta, sementara untuk empat unit kapal yang akan beroperasi di Kota Ternate, dua di antaranya kapal pemerintah.
Ia menambahkan, bahwa setiap tahun pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menyediakan kapal-kapal angkutan gratis, misalnya pada tahun ini Malut mendapatkan satu unit kapal perintis KM Sabuk Nusantara 105 sebagai angkutan gratis untuk melayani calon penumpang tujuan antarpulau pada puncak arus mudik Idul Fitri 1440 Hijriah.
Angkutan laut yang disediakan oleh pemerintah pusat seperti kapal perintis ini guna untuk melayani masyarakat pelosok di Nusantara, karena kapal ini meskipun dua kali sebulan dalam pelayaran tujuan antarpulau, tetapi biaya sewanya sangat murah, jika dibandingkan dengan kapal rakyat lain yang biayanya cukup mahal
Berita Terkait
Kemenhut: Perubahan iklim berdampak terhadap ketahanan pangan akuatik
Senin, 9 Desember 2024 16:00 Wib
Gempa dangkal guncang Kalsel akibat Patahan Meratus
Jumat, 29 November 2024 15:46 Wib
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Natuna Utara
Senin, 18 November 2024 15:29 Wib
Kecerdasandi plomasi multidimensional Presiden Prabowo
Kamis, 7 November 2024 10:47 Wib
Bakamla sebut kapal penjaga pantai China tak lagi masuk Natuna Utara
Selasa, 5 November 2024 2:00 Wib
Perahu bocor di laut empat nelayan terapung di Laut Panipahan Rohil, satu tewas
Senin, 4 November 2024 12:59 Wib
Saat berlayar ke Fiji, KRI WSH-991 sempatkan latihan peran di cuaca buruk
Kamis, 31 Oktober 2024 3:00 Wib
Seorang nelayan hilang di laut saat mencari gurita
Rabu, 30 Oktober 2024 12:00 Wib