Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan "big data" yang dikumpulkan dari beragam aplikasi teknologi serta memanfaatkan data dari berbagai kementerian atau lembaga lainnya untuk mengambil keputusan.
"'Big data' tersebut kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan agar pemeliharaan maupun peningkatan kinerja jalan bisa lebih tepat waktu, tepat penanganan, dan efisien, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto dalam rilis PUPR di Jakarta, Jumat.
Dalam penyelengaraan jalan nasional sepanjang 47.017 kilometer dan jembatan 496.080 meter, kata dia, Ditjen Bina Marga menggunakan teknologi pada setiap tahapan penyelenggaraan jaringan jalan, seperti dalam tahap perencanaan dan pemrograman digunakan aplikasi SiTIA (Sinergitas Transparansi Integrasi Akuntabel) dan IRMS v.3 (Indonesia Road Management System).
Sedangkan dalam tahap operasi dan pemeliharaan, sejumlah sistem informasi digunakan salah satunya informasi dari pengguna jalan yang melaporkan kondisi jalan melalui aplikasi Jalan Kita (Jaki) yang dapat diunduh pengguna ponsel berbasis Android maupun IOS.
Aplikasi lainnya yang digunakan yakni Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (Sindila) yang memberikan informasi kondisi lalu lintas (volume, kecepatan, dan okupansi).
Selain data yang dikumpulkan melalui berbagai aplikasi, Kementerian PUPR juga memanfaatkan data yang tersedia di Kementerian/Lembaga lainnya seperti data curah hujan dari BMKG, data tingkat kecelakaan lalu lintas dari Kepolisian, dan data kepelabuhan dan kebandaraan dari Kementerian Perhubungan.
Data yang dikumpulkan kemudian disimpan dalam "cloud services" di Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian PUPR.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan sistem "big data" dari rantai pasok industri jasa konstruksi nasional selaras dengan konsep Industri 4.0 yang kerap didengungkan pemerintah.
Basuki Hadimuljono menyatakan, Kementerian PUPR memanfaatkan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi internet untuk menyusun sistem informasi jasa konstruksi yang terintegrasi yang akan menjadi big data rantai pasok industri jasa konstruksi.
"Kita memasuki era kompetisi. Dalam era kompetisi yang sangat terbuka ini, bukan proteksi yang dikedepankan, tapi kompetensi khususnya di bidang konstruksi," paparnya.
Berita Terkait
Pak Bas targetkan Tol Palembang-Betung rampung 2025
Jumat, 19 April 2024 9:02 Wib
Pj Bupati Banyuasin ajukan pembangunan infrastruktur ke Kementerian PUPR
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Akhir 2024 Bendungan Tiga Dihaji Sumsel ditargetkan rampung
Senin, 15 April 2024 18:15 Wib
Menteri PUPR sebut menanti empal gentong dan pempek untuk Lebaran
Rabu, 10 April 2024 11:04 Wib
Menteri PUPR sebut potensi tol fungsional di Sumatera sepanjang 134,67 km
Selasa, 2 April 2024 13:13 Wib
Kunjungi Kementerian PUPR, Pj Bupati Banyuasin sampaikan kebutuhan infrastuktur daerah
Sabtu, 23 Maret 2024 13:57 Wib
Menteri Basuki: Rumah dinas menteri di IKN lebih kecil dari di Widya Chandra
Rabu, 13 Maret 2024 14:08 Wib
Menteri PUPR: Progres IKNTahap 1 capai 74,8 persen per 15 Februari
Kamis, 22 Februari 2024 13:00 Wib