Kenali lima tahap awal bicara anak

id anak bicara,balita,kesehatan

Kenali lima tahap awal bicara anak

Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek (tiga kiri) berdiskusi dengan orang tua balita di kawasan 5 Ulu, Palembang, Sumseel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Orangtua perlu mengetahui lima tahapan awal bahasa bicara pada anak sebab perkembangan bahasa bicara telah dimulai sejak anak dilahirkan.

"Meski pada waktu itu anak mengekspresikan apa yang dirasakan tidak melalui kata-kata namun lewat tangisan, ekspresi wajah, serta gestur tubuh," ujar petugas rehabilitasi medik RSMH Palembang, Maria Dian Utami AMd, Kamis. 

Dijelaskannya, lima tahapan tersebut dimulai dari Reflex Vocalization pada anak usia 0 sampai 3 bulan. Pada tahap ini aktivitas anak masih bersifat refleks. Suara atau tangisan yang dikeluarkan masih bersifat refleks belaka.

"Kesan bunyi tangisan yang dihasilkan anak mirip bunyi vokal oeee oaaaa. Maka itu dinamakan tahap refleks vocalization yang merupakan tahapan yang wajar pada anak," ujarnya.

Tahap selanjutnya terjadi ketika anak berusia 3 hingga 6 bulan. Tahapan ini disebut babling. Tahapan ini dikenal dengan masa anak mengoceh. Pada tahap ini anak senang mengulang bunyi yang dihasilkannya.

"Bunyi yang dihasilkan mulai terdengar bervariasi seperti suara koo, gurgles, dan suara yang menyenangkan. Selanjutnya terdengar bunyi seperti pa-pa-pa ma-ma-ma," imbuhnya.

Selanjutnya di usia 6 sampai 9 bulan, anak akan melalui tahapan Laling. Tahapan ini disebut jargon. Ocehan yang disebutkan anak sudah dalam bentuk kombinasi konsonan yang juga terdapat pada tahapan babling. Contoh ucapan anak pada tahapan ini adalah mam, yang diucapkan saat anak lapar.

Pada usia 9 sampai 12 bulan anak akan memasuki tahapan Echolalia. Tahapan ini cenderung meniru dari suatu individu tanpa mengubah apa yang dikatakan kepadanya. Dalam usaha meniru diiringi dengan gestur atau isyarat gerak tubuh. Pengulangan terhadap apa yang didengar ini belum diiringi dengan pemahaman bahasa.

Tahap selanjutnya adalah True Speech pada usia anak 12 sampai 18 bulan. Pada tahapan ini, anak sudah berbicara benar. Mereka sudah memahami, namun beberapa artikulasi belum diucapkan secara sempurna. 

Selain tahap awal tersebut di usia anak mencapai 2 hingga 3 tahun, sekitar 50-75 persen bicara anak sudah dapat dimengerti. Anak sudah meminta benda dengan menamakan, mulai mengenali beberapa anggota tubuh, mulai menanyakan 1-2 pertanyaan.

Anak juga mulai mengikuti perintah sederhana dan menjawab pertanyaan sederhana. Anak sering menghilangkan atau mengganti konsonan kata akhir, dan juga mengganti konsonan tengah pada kata.

"Pada usia 2-3 tahun anak memiliki reseptif 500-900 kata. Namun terkadang masih echolalia bila mengalami kesukaran berbicara," tutupnya.