Pembangunan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung capai 45 persen

id Jalan TOL, waskita, waskita karya,Jalan tol betung

Pembangunan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung capai 45 persen

Kondisi terakhir Pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung telah mencapai tahap penyelesaian 45 persen dari seluruh panjang total 111,69 Kilometer. Hal ini terungkap dalam paparan PT. Waskita Karya di Palembang, Kamis (31/5) (ANTARA News Sumsel/Fernando Tri Tanjung/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Progres pembangunan jalan tol Kayu Agung- Palembang-Betung telah mencapai  45 persen dari  panjang total 111,69 kilometer.

“Progres sudah mencapai 45 persen dengan target penyelesaian sampai 100 persen pada Juni 2019,” Kata Kepala Divisi PT. Waskita Karya Gunadi Soekardjo di Palembang, Kamis.

Panjang total jalan tol ini dibagi menjadi tiga seksi. Seksi pertama dari Kayu Agung-Palembang dengan Panjang 33,5 Km. Seksi kedua dari Palembang-Musi Landas dengan Panjang 33,9 Km. Seksi ketiga dari Musi Landas-Betung dengan panjang 44,69 Km.

Gunadi menambahkan konstruksi jalan tol ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2016 dan dijadwalkan selesai di bulan Juni 2019 dari Kayu Agung (STA.0+000)-Tol Palindra (STA. 40+000) yang merupakan Fase1 atau Fase Prioritas, STA 40 dan seterusnya akan diselesaikan setelah Fase 1 beroperasi.

“Struktur tanah 80 persen berupa tanah rawa (tanah lunak) dan gambut yang selalu tergenang air sepanjang tahun, sehingga memerlukan penanganan khusus dalam mencegah kerusakan pada saat operasional” ujarnya.
Kepala Divisi PT. Waskita Karya Gunadi Soekardjo (tengah) dan tim memaparkan progres pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung di Palembang, Kamis (31/5/18) (ANTARA News Sumsel/Fernando Tri Tanjung/Erwin Matondang/18)
Dia juga mengatakan Metoda khusus penanganan tanah lunak yang digunakan antara lain : vacuum consolidation, soil preloading, pile slab dan soil replacement.

Pembangunan jalan tol di kondisi tanah seperti ini membutuhkan waktu pelaksanaan yang lebih lama dibandingkan konstruksi jalan tol di tanah yang keras.

Gunadi juga menjelaskan ruas dari Kayu Agung ke Palembang awalnya harus ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam, dengan pembangunan jalan tol ini nantinya pengendara hanya membutuhkan waktu 45 menit.

Selain itu, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional pengiriman barang kebutuhan pokok maupun subtitusi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian disekitar lokasi yang dilalui.

“Beberapa faktor yang menghambat jalannya pembangunan yakni pengadaan tanah, akses jalan pengangkutan material terbatas dan cuaca hujan yang menyebabkan akses jalan tergenang sehingga terjadi penundaan pengiriman material” ujarnya.

Pembangunan jalan tol ini turut melibatkan pengusaha daerah dan masyarakat sekitar, sehingga keberadaannya memberi manfaat untuk masyarakat sekitar baik selama proses pembangunan maupun setelah beroperasi.

"Mengenai Fungsional Lebaran nanti, pemerintah melalui KSP (Kantor Staff Presiden) memutuskan bahwa proyek ini belum diperuntukkan mendukung akses jalur mudik, mengingat proses pengerjaan yang belum selesai dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan," tutupnya.