Kabupaten OKU hasilkan sampah 180 meter kubik/hari
Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan setiap harinya menghasilkan volume sampah mencapai sekitar 180 meter kubik yang dibuang ke tempat penampungan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
"Setiap hari volume sampah yang dibuang ke tempat penampungan kotak sampah milik dinas kami ini mencapai 180 meter kubik per hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Komering Ulu (OKU), Slamet Riyadi di Baturaja, Senin.
Dia mengatakan, sampah tersebut kebanyakan berasal dari sampah pembuangan rumah tangga, pasar dan lainnya yang dibuang ke tempat penampungan kotak sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU.
Untuk membersihkan sampah di OKU tersebut, pihaknya mengerahkan 15 unit truk pengangkut sampah yang beroperasi pada pagi dan sore hari setiap harinya.
Sampah-sampah yang dikumpulkan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang.
Menurut dia, meskipun volume sampah di OKU setiap tahunnya meningkat, namun pihaknya tetap optimistis dapat mengatasi peningkatan tersebut dengan peralatan dan akomodasi termasuk petugas kebersihan yang ada.
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya memiliki 16 unit truk pengangkut sampah, satu excavator yang standby di TPA, empat mobil pickup untuk membantu operasional pengangkutan sampah.
"Selain itu di setiap kelurahan di OKU ini juga kami bantu dengan menempatkan sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah," ujar dia.
(T.KR-EDO/T013)
"Setiap hari volume sampah yang dibuang ke tempat penampungan kotak sampah milik dinas kami ini mencapai 180 meter kubik per hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Komering Ulu (OKU), Slamet Riyadi di Baturaja, Senin.
Dia mengatakan, sampah tersebut kebanyakan berasal dari sampah pembuangan rumah tangga, pasar dan lainnya yang dibuang ke tempat penampungan kotak sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU.
Untuk membersihkan sampah di OKU tersebut, pihaknya mengerahkan 15 unit truk pengangkut sampah yang beroperasi pada pagi dan sore hari setiap harinya.
Sampah-sampah yang dikumpulkan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang.
Menurut dia, meskipun volume sampah di OKU setiap tahunnya meningkat, namun pihaknya tetap optimistis dapat mengatasi peningkatan tersebut dengan peralatan dan akomodasi termasuk petugas kebersihan yang ada.
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya memiliki 16 unit truk pengangkut sampah, satu excavator yang standby di TPA, empat mobil pickup untuk membantu operasional pengangkutan sampah.
"Selain itu di setiap kelurahan di OKU ini juga kami bantu dengan menempatkan sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah," ujar dia.
(T.KR-EDO/T013)