BKSDA akan lepasliarkan empat orangutan

id bksda, orangutan, bksda, alam liar, hutan, hidup bebas, Taman Nasional, Bukit Baka Bukit Raya

BKSDA akan lepasliarkan empat  orangutan

Dokumentasi - Dua bayi orangutan sumatera yang diselamatkan petugas perbatasan dalam upaya penggagalan penyelundupan ke Thailand di provinsi Ratchaburi, Thailand, Rabu (13/9/2017). (REUTERS/Kerek Wongsa)

Pontianak (ANTARA Sumsel) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat akan melepasliarkan empat orangutan ke kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).

Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta di Pontianak, Jumat, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan YIARI dalam melepasliarkan empat orangutan ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

"Orangutan tersebut satu berjenis kelamin jantan yang diberinama Vijay dan tiga ekor lainnya betina yang masing-masing diberi nama Lisa, Mama Laila, dan Lili.

Ia menjelaskan, pelepasliaran dilaksanakan di Desa Mawang Mentatai dan Desa Nusa Pon'ng, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat yang masuk dalam wilayah TNBBBR tepatnya pada Resort Mentatai. Lokasi ini dipilih karena keanekaragaman jenis dan jumlah pohon pakan untuk orangutan cukup tinggi, sementara populasi alami orangutannya rendah.

Ia menambahkan, hal ini diketahui berdasarkan survei yang dilakukan oleh YIARI sejak 2013. Rencana pelepasliaran akan dilaksanakan pada 20 Nopember 2017.
    
"Sebelum mereka dilepasliarkan, orangutan itu telah dilakukan monitoring agar bisa bertahan hidup di alam bebas," katanya.

Ia berharap, dengan program pelepasliaran orangutan itu, populasi orangutan di alam dapat terjaga dan jauh dari ancaman kepunahan.

Terkait keberhasilan itu, Kepala BKSDA Kalimantan Barat, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap YIARI Ketapang yang telah melakukan pemeliharaan dan perawatan selama ini. Mulai dari penyerahan sampai orangutan tersebut siap untuk dilepasliarkan untuk kali kedua di Taman Nasional Bukit Baka tersebut.

"Belum lama ini tepatnya 14 Nopember 2017, juga telah dilaksanakan pelepasliaran orangutan oleh BKSDA Kalbar bekerja sama dengan Balai Besar TN Betung Karihun Danau Sentarum dan Sintang Orangutan Center (SOC) sebanyak tiga orangutan dilepasliarkan di Desa Datah Diaan, Putusibau Utara yang masih di dalam kawasan Taman Nasional Betung Karihun," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini orangutan yang masih dirawat di Pusat Rehabilitasi YIARI Ketapang berjumlah 112 ekor, sedangkan di Sintang Orangutan Center (SOC) terdapat  33 ekor.

"Kami berharap orangutan tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat menyusul untuk dilepasliarkan sehingga apa yang tertuang dalam strategi rencana aksi orangutan dapat terealisasi dan diimplementasikan," katanya.