Denpasar (Antarasumsel.com) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba milik Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menayangkan sejumlah film tematik sebagai rangkaian berakhirnya program "Sedulur Air" selama bulan Maret 2017.
"Pemutaran film dokumenter dan fiksi karya sutradara Indonesia dan dari mancanegara itu berlangsung selama dua hari, 25-26 Maret 2017," kata Koordinator Pemutaran Film tersebut, Siswan Dewi, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan film yang diputar antara lain karya sutradara Jonas Carpignano (Italia), Dandhy Dwi Laksono (Indonesia), Ulrike Franke (Jerman) dan Christophe Offenstein (Prancis).
Sinema-sinema terpilih berkisah seputar air dan kehidupan pesisir telah meraih berbagai penghargaan yang diputar dalam berbagai festival internasional.
Menurut Siswan Dewi, program "Sedulur Air" merupakan bagian dari upaya seruan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Sinema Bentara kali ini masih digelar dalam konsep Misbar atau layar tancap ala tahun 1970-an.
Selain berlangsung di halaman terbuka dan menggunakan layar lebar, suasana menonton film pun dibuat guyub, hangat dan akrab.
Program tersebut didukung oleh Konsulat Kehormatan Italia di Denpasar, Pusat Kebudayaan Prancis Alliance Francaise de Bali, Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut Indonesien, Watchdoc Image serta Udayana Science Club.
Mediterranea merupakan film drama yang mengangkat cerita imigrasi di wilayah laut Mediterania, pemisah Benua Afrika dan Eropa. Film tersebut menggambarkan situasi kawasan Mediterania yang dijadikan sebagai sarana perjalanan para imigran menuju berbagai negara di Eropa.
Film tersebut telah diputar pada "International Critics Week" dan telah meraih beberapa penghargaan, seperti Film Terbaik pada Cairo International Film Festival 2015, FEST International Film Festival 2016.
Mediterranea juga menerima penghargaan Human Rights in Cinema Competition pada Istanbul International Film Festival 2016, One Future Prize pada Munich Film Festival 2015, serta Best First Film pada Stockholm Film Festival 2015
Berita Terkait
"Avatar: The Way of Water", paduan sempurna antara teknologi & sinema
Rabu, 14 Desember 2022 12:43 Wib
"Werewolf by Night", surat cinta untuk sinema horor klasik
Jumat, 7 Oktober 2022 10:41 Wib
Film drama "Empire of Light" bawa cinta tentang sinema
Kamis, 25 Agustus 2022 14:36 Wib
Sinema dan pengingat kita untuk kembali menjadi manusia
Minggu, 9 Januari 2022 0:46 Wib
Bincang sinema dan dampak sosial bareng sutradara "Georgia" Jayil Pak
Jumat, 24 Desember 2021 9:21 Wib
Festival film jadi wadah rayakan keberagaman sinema
Sabtu, 27 November 2021 14:35 Wib
Tantangan FFI hadirkan sinema berkualitas di tengah pandemi
Sabtu, 17 Juli 2021 6:18 Wib
Seluk-beluk serial "Shadow and Bone"
Rabu, 28 April 2021 11:47 Wib