Palembang (ANTARA Sumsel) - Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri terbuka bagi seluruh pelajar atau tidak sebatas bagi siswa yang berprestasi akademik saja, kata Pembantu Rektor Universitas Sriwijaya I Anis Saggaf.
"Selama ini muncul anggapan bahwa siswa yang berprestasi saja yang boleh mengikuti proses SNMPTN jalur nontulis, padahal tidak demikian karena jalur ini diperuntukan bagi seluruh siswa," kata Anis di Palembang, Selasa.
Ia mengemukakan pihak sekolah sepatutnya memberi penjelasan mengingat jalur SNMPTN ini merupakan peluang untuk mengenyam pendidikan pada perguruan tinggi negeri.
Apalagi, beberapa universitas di Indonesia memberi kuota hingga 50 persen untuk jalur SNMPTN ini.
"Jadi siapapun siswa boleh mendaftar dan pihak sekolah harus memfasilitasi karena pada prinsipnya seluruh peserta akan melewati proses penyeleksian," ujarnya.
Panitia SNMPTN telah membuka pendaftaran secara resmi pendaftaran jalur nontulis sejak 6 Januari hingga 6 Maret 2014 dengan mengakses http://pdss.snmptn.ac.id.
Universitas Sriwijaya sendiri pada tahun ini memiliki kuota sebanyak 6.302 orang mahasiswa yang 50 persennya akan berasal dari jalur SNMPTN tidak tertulis atau sekitar 3.151 orang.
Sementara sisanya akan dipenuhi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jalur tertulis dan Ujian Saringan Masuk (USM).
Sementara, Ketua Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri Zulkifli Dahlah menambahkan, selain mengingatkan pihak sekolah untuk tidak membatasi jumlah pendaftaran SNMPTN, panitia pelaksana juga meminta untuk berhati-hati dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Hal itu lantaran PDSS dijadikan acuan panitia untuk meluluskan pendaftar dan dijadikan persyaratan untuk mendaftar mengikuti SNMPTN.
"Jangan sampai setelah diverifikasi mengenai nilai-nilai siswa yang diberikan justru tidak sesuai. Bisa saja hal ini dipandang sebagai suatu kesengajaan atau bukan kelalaian dan sekolah yang bersangkutan akan diberikan sanksi," katanya.
