Padangpariaman (ANTARA Sumsel) - Ribuan warga mengikuti Festival Layang-layang Danguang, layangan tradisional Minangkabau yang digelar selama sepekan di Korong (Desa) Ringan-ringan, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.
"Kegiatan ini merupakan even tahunan sesudah panen padi, ibaratnya warga syukuran," kata Panitia Penyelenggara, Kamal Gucci di Padangpariaman, Minggu.
Dikatakannya, kegiatan tersebut digelar selama sepekan dan memperebutkan berbagai hadiah berupa bingkisan dan hadiah utamanya emas murni berbentuk bintang.
Dinamakan layang-layang Danguang, kata Kamal, karena layang-layang tersebut berbunyi dengung saat diterbangkan.
Bunyi dengung tersebut berasal dari pita yang diikatkan di leher layang-layang, namun dahulu dipakai akar rotan.
Karena pita atau akar rotan yang berdengung, berfungsi menyeimbangkan berat kepala dan ekor layang-layang.
Pada Festival itu, lanjut Kamal, diperlombakan lima kelas, yakni layang tali 1 (panjang 1,20 meter), tali 2 (1,60 meter), tali 3 (2,10 meter), tali 4 (2,60 meter) dan tali 5 (3,10 meter).
Layang-layang yang ikut pada lima kelas itu, akan melalui babak penyisihan, kemudian yang paling tinggi nilainya akan diadu.
Seorang peserta, Syafrizal (38), mengatakan, layang-layang Danguang yang nilainya tinggi yakni yang terbangnya lurus tidak menyamping, dan yang paling tinggi.
Kendati demikian, salah satu layang-layang Syafrizal putus ketika diterbangkan yang membuatnya pulang tanpa dapat masuk ke urutan tiga besar.
"Saya sejak kecil hobi main layangan, asal bisa menerbangkan layangan sudah cukup puas walau tidak menang," katanya.
Untuk membuat sebuah layang-layang, kata Syafrizal, dibutuhkan kertas parafin, lem, bambu, dan benang.
Untuk benang dibutuhkan sekaligus menerbangkan layang-layang, bisa mencapai tiga pak, dengan harga per pak Rp85 ribu.
Sedangkan untuk bahan bambu, bisa didapatkan di pekarangan ataupun lingkungan sekitar, karena di desanya masih banyak rumpun bambu.
(KR-MLN/Z003)
Berita Terkait
KAI batalkan tiket KA Sindang Marga dampak jalan layang Muaraenim ambruk
Kamis, 7 Maret 2024 21:43 Wib
BBPJN: Miskomunikasi operator diduga pemicu ambruknya girder jalan layang Bantaian
Kamis, 7 Maret 2024 18:53 Wib
Dua orang meninggal akibat ambruk girder jalan layang di Muara Enim
Kamis, 7 Maret 2024 18:49 Wib
PTBA koordinasi PT KAI dan berharap secepatnya jalur KA Muara Enim kembali normal
Kamis, 7 Maret 2024 14:39 Wib
PT KAI bergerak cepat upayakan evakuasi kereta tertimpa besi proyek jalan layang di Muara Enim
Kamis, 7 Maret 2024 13:51 Wib
Proses proyek jalan layang Sekip Ujung capai 95 persen
Senin, 4 Maret 2024 19:19 Wib
Proyek jalan layang Sekip Ujung Palembang ditarget rampung April 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:12 Wib
Proyek jembatan layang Sekip Ujung ditarget rampung Februari 2024
Jumat, 10 November 2023 20:37 Wib