Palembang (ANTARA) - Tim Search and Rescue Palembang, Sumatera Selatan menangani sebanyak 90 kasus orang hilang di wilayah itu selama periode Januari hingga September 2025.
"Sejak awal Januari hingga September 2025 ada 90 kasus yang ditangani oleh SAR Palembang," kata Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin di Palembang, Rabu.
Ia memaparkan pada bulan Januari terdapat empat kasus korban meninggal dunia, Februari dua kasus korban meninggal dunia, serta Maret 53 kasus dengan 44 korban selamat dan sembilan korban meninggal dunia.
Kemudian bulan April delapan kasus meninggal dunia, Mei terdapat tiga kasus satu meninggal dunia dan dua korban selamat.
Lalu pada bulan Juni ada satu korban meninggal dunia, dan Juli ada tujuh kasus dengan satu korban dinyatakan hilang, satu korban selamat, dan lima korban meninggal dunia.
Kemudian pada Agustus terdapat empat korban meninggal dunia dari empat kasus. Yang terakhir bulan September terdapat delapan kasus, dengan satu korban hilang dan tujuh korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara itu, dalam beroperasi pihaknya secara gabungan melibatkan unsur SAR dari Basarnas Kantor SAR Palembang, TNI/Polri, BPBD, hingga warga masyarakat.
Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan pencarian bersama Tim SAR Gabungan. Untuk metode pencarian dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan pencarian dengan cara menyisir aliran sungai dengan menggunakan perahu karet serta melakukan manuver perahu karet di lokasi-lokasi yang dicurigai.
Manuver ini dimaksudkan untuk menciptakan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang berada di dalam air termasuk korban yang ada di dalamnya.
SAR Palembang tangani 90 kasus orang hilang selama Januari-September 2025
Anggota SAR Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA/HO-Kantor SAR Palembang
