Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan orang tua bahwa anak yang terkena campak harus diisolasi untuk mencegah penularan kepada orang lain.
"Pada prinsipnya, kalau anak kena campak sebaiknya diisolasi...karena risiko penularan tinggi," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A, Subs.IPT(K) di Jakarta, Rabu.
Edi mengingatkan bahwa isolasi pada anak yang terkena campak perlu dilakukan sampai demam turun dan ruam-ruam pada kulit sudah mengalami hiperpigmentasi atau menghitam.
Dibandingkan COVID-19, campak memiliki risiko penularan lebih tinggi. Risiko penularan COVID-19 berada pada angka 8-10, sementara campak adalah 12-18.
Anak yang terkena campak harus diisolasi untuk cegah penularan
Petugas kesehatan Puskesmas Pragaan memeriksa pasien campak di Pragaan, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (27/8/2025). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nym.
