Warga Batu Belang OKU Selatan diminta waspadai bencana longsor

id Tanah longsor, rumah semi permanen, musim hujan, penanggulangan bencana, BPBD OKU Selatan

Warga Batu Belang OKU Selatan diminta waspadai bencana longsor

Rumah warga di Perumahan HKS 1 Lingkungan Sembilan, Kelurahan Batu Belang, OKU Selatan ambruk di bagian dapur akibat longsor, Rabu (12/3/25). (ANTARA/Edo Purmana)

Muaradua (ANTARA) - Bencana tanah longsor mengancam keselamatan warga di Lingkungan Sembilan, Kelurahan Batu Belang Jaya, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan sehingga harus diwaspadai bersama guna mengantisipasi korban jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Heri Pramono, di Muaradua, Jumat, mengatakan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah setempat sejak beberapa hari terakhir berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.

Bahkan, akibat curah hujan tinggi pada Rabu (12/3/2025) sekitar pukul 20.15 WIB menyebabkan satu unit rumah warga di daerah tersebut nyaris ambruk akibat longsor.

Bagian dapur rumah semi permanen milik warga di Perumahan HKS 1 Lingkungan Sembilan, Kelurahan Batu Belang itu ambruk terbawa arus longsor, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu, kata dia, terdapat pula lima unit rumah warga lainnya di lingkungan yang sama terancam longsor sehingga harus diwaspadai bersama.

"Ada lima rumah warga lainnya yang berisiko longsor jika turun hujan selama beberapa hari ke depan," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana susulan guna mengantisipasi korban jiwa.

"Masyarakat di sekitar lokasi longsor kami edukasi agar lebih waspada menghadapi potensi bencana susulan," katanya.

BPBD OKU Selatan juga saat ini meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana menghadapi puncak musim hujan tahun ini agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.

Ratusan personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.

Selain personel, kata dia, pihaknya pun menyiapkan peralatan penanggulangan bencana alam mulai dari perahu karet, perahu fiber hingga tenda pengungsian untuk para korban.