Dokter: alkohol bisa percepat kerusakan organ hati

id Dokter spesialis bedah,kerusakan hati,bahaya alkohol,kanker hati

Dokter: alkohol bisa percepat kerusakan organ hati

Ilustrasi menolak alkohol (ANTARA News/Shutterstock)

Jika sudah ditemukan nodul atau benjolan, langkah berikutnya adalah pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan atau MRI untuk memastikan apakah sel tersebut bersifat ganas."Kalau seandainya ada masalah pada hati dan hati tidak bisa kompensasi lagi, dia turun semua fungsinya. Dia jadi kuning, diabetesnya jadi pucat, kemudian berat badan tiba-tiba turun, karena dia tidak bisa memproduksi protein tubuh, imunitasnya turun, cepat mudah sakit, perutnya buncit," ungkap Ridho.

Di negara-negara maju seperti Jepang, pendekatan dalam mendeteksi kanker hati lebih agresif, dengan kombinasi berbagai metode skrining untuk menemukan tanda-tanda awal sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan hati.

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti Hepatitis atau perlemakan hati, pemantauan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi adanya gangguan sejak dini.

Adapun, hati, sebagai organ terbesar dalam tubuh, memiliki peran vital dalam detoksifikasi, sistem imun, hingga proses pembekuan darah.

Jika fungsinya terganggu, berbagai gangguan kesehatan akan muncul, seperti kulit menguning, tubuh mudah lelah, berat badan turun drastis, hingga perut yang membuncit akibat penumpukan cairan.

Kanker hati sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu 'Hepatocellular Carcinoma' (HCC) dan 'Intrahepatic Cholangiocarcinoma' (ICC), yang berasal dari sel-sel hati itu sendiri.

Sayangnya, kanker hati sering kali baru ditemukan ketika kondisinya sudah memburuk.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter sebut alkohol bisa percepat kerusakan organ hati

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.