Lebih lanjut, kata Kholis, tandon air truk ketika dicek sudah mengalami banyak tambalan pada bagian selang.
"Ini juga mendukung adanya over heat pada truk tersebut. Ada kebocoran pada host radiator dan beberapa komponen yang terlepas," ucapnya.
Kholis juga menyatakan bahwa truk tersebut mengalami gangguan pada sistem pengereman. Sehingga saat terparkir di bahu jalan dengan kontur turun akibat mesin mengalami kenaikan suhu, truk tersebut bergerak mundur ke arah berlawanan.
Saat berhenti di bahu jalan, sesungguhnya sopir truk telah turun untuk mengganjal roda bagian depan dengan balok kayu, dengan kondisi mesin kendaraan masih menyala.
"Untuk kendaraan besar (truk) saat parkir seharusnya mesin dimatikan tapi saat itu sopir memilih tidak mematikan mesin dan persneling tidak netral. Ganjalan ini harusnya di belakang karena bebannya ada di belakang," ucapnya.
Situasi tersebut memicu truk berjalan mundur hingga pada akhirnya menghantam bus yang sedang berjalan dari arah Surabaya menuju Malang yang mengangkut rombongan pelajar SMP IT Darul Quran Mulia, Kabupaten Bogor di KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang.
"Ada brake fluid (minyak rem) yang perlu diganti, di pengereman ada kebocoran silinder di bagian roda depan sisi kiri. Bagian air tank terdapat indikasi ada kebocoran sistem pengereman," ujarnya.
Kholis menyatakan bahwa kondisi ini memperkuat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan empat orang meninggal dunia, yakni sopir dan kernet bus serta dua penumpang.
"Kondisi ini mendukung (penyebab kecelakaan), bahwa truk dalam kondisi bermasalah sejak lama," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi ungkap penyebab kecelakaan di Tol Pandaan-Malang