OKU kembangkan perpustakaan guna tingkatkan minat baca anak

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel), mengembangkan perpustakaan di daerah itu guna meningkatkan minat baca anak-anak dan masyarakat sejak dini.

Penjabat Bupati OKU M Iqbal Alisyahbana di Baturaja, Sabtu, mengatakan dalam mengembangkan perpustakaan pihaknya mengunjungi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI untuk sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah di bidang literasi.

"Kunjungan kami pada Jumat (20/12/2024), selain silaturahmi juga sebagai bentuk komitmen kami dalam rangka pengembangan perpustakaan di OKU," kata Iqbal.

Menurutnya, Pemkab OKU terus berupaya untuk mengembangkan perpustakaan sehingga bisa lebih maju dan menarik minat baca masyarakat, khususnya pelajar sekolah.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan membangun gedung Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKU dan menjalankan program literasi bersama Bunda Literasi di wilayah itu.

Pemkab OKU melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan juga saat ini sudah memiliki koleksi buku perpustakaan desa/kelurahan, koleksi buku masjid/pondok pesantren, taman pojok baca, dan mobil perpustakaan keliling.

"Dalam pengembangan perpustakaan di OKU masih diperlukan perhatian khusus dari pemerintah pusat dalam hal anggaran dan lain sebagainya," ujar Iqbal.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan SDM Perpusnas RI Adin Bondar menyambut baik dan mengapresiasi komitmen Pemkab OKU dalam upaya mengembangkan perpustakaan di wilayah tersebut.

Melihat komitmen yang kuat tersebut, kata Adin, Perpusnas RI akan memberikan bantuan dua unit kendaraan layanan perpustakaan keliling pada akhir tahun 2024 dan tahun 2025.

Menurutnya, perpustakaan memiliki banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan dalam mencerdaskan generasi bangsa dengan membiasakan anak-anak untuk gemar membaca sejak dini.

Ada banyak cara untuk mengembangkan perpustakaan sehingga perpustakaan bisa lebih menarik guna meningkatkan minat masyarakat, khususnya anak-anak agar datang berkunjung untuk membaca buku.

"Buat suasana perpustakaan itu semenarik mungkin. Bisa dibuat seperti konsep kafe atau konsep lainnya yang tidak membosankan bagi setiap pengunjung yang datang," ujarnya.