Atasi tulang belakang dengan implan buatan bisa bertahan 25 tahun

id implan buatan,eka hospital,dr. Harmantya Mahadhipta

Atasi tulang belakang dengan implan buatan bisa bertahan 25 tahun

Dokter spesialis ortopedi & traumatologi Eka Hospital BSD Tangerang dr. Harmantya Mahadhipta sedang menjelaskan mengenai teknik LDR untuk pergantian implan buatan. ANTARA/Irfan

Berbeda dengan fusi tulang belakang atau spinal fusion yang menyatukan dua tulang belakang, sehingga gerakannya menjadi terbatas. Untuk LDR memungkinkan pasien tetap memiliki rentang gerak normal pada area yang dioperasi. "Implan buatan ini terbuat dari bahan yang kompatibel dengan tubuh manusia, seperti logam atau bahan plastik tahan lama," katanya.

Prosedur LDR memiliki kelebihan, seperti dapat memungkinkan tulang belakang dapat bergerak secara alami dan mengurangi risiko beban berlebih pada segmen lain. Sebab, dengan mempertahankan gerakan alami, risiko kerusakan pada cakram lain dapat diminimalisasi.

"Tak hanya itu, proses pemulihan nyeri pasca-operasi menjadi lebih cepat. Pagi melakukan tindakan, siangnya sudah bisa berjalan," ujarnya.

Ada beberapa kondisi masalah penyakit yang membutuhkan penanganan menggunakan prosedur ini, seperti penyakit degeneratif cakram, yakni ketika cakram tulang belakang mengalami kerusakan atau akibat penuaan, tekanan berulang atau cedera. Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis di punggung bawah yang dapat menjalar ke kaki (sciatica).

Lalu, kasus hernia cakram, yakni bagian dalam cakram (nukleus pulposus) menonjol keluar melalui bagian luar yang robek. Hal ini dapat menekan saraf tulang belakang, menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada tungkai.

 

 

"Pasien dengan HNP yang berulang atau cakram yang mengalami kerusakan permanen memerlukan pengangkatan dan penggantian cakram menggunakan implan buatan," ujarnya.

Selain itu, spondylosis, yakni bentuk arthritis degeneratif yang memengaruhi cakram dan sendi tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis dan pembatasan gerak. "Sering kali disertai radikulopati tekanan pada saraf yang menyebabkan gejala di tungkai," katanya.

Walaupun teknik LDR ini dapat digunakan untuk beberapa gangguan pada tulang belakang, masalah kesehatan, seperti osteoporosis, infeksi tulang belakang atau struktur tulang lainnya tidak dianjurkan untuk dilakukan prosedur bedah ini.

"LDR adalah solusi modern untuk mengatasi masalah tulang belakang yang kompleks, khususnya pada cakram lumbar. Pasien di atas 60 tahun tidak dianjurkan," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganti tulang belakang dengan implan buatan bisa bertahan 25 tahun