DPR RI: Perlu fatwa dan panduan sikapi beragam kondisi jamaah saat umrah

id Isa Zega, Transgender Umrah, Komisi VIII DPR, Selly Andriany Gantina,dpr ri,ibadah umrah,fatwa umrah,mui,kemenag

DPR RI: Perlu fatwa dan panduan sikapi beragam kondisi jamaah saat umrah

Tangkapan layar selebgram Isa Zega yang memakai hijab saat umroh, Jakarta, Kamis (21/11/2024). (ANTARA/HO-Instagram.com/@zega_real)

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina memandang diperlukan panduan ataupun fatwa dalam menyikapi beragam kondisi jamaah ketika melakukan ibadah, seperti umrah, agar tidak menimbulkan keresahan dan tetap menghormati hak individu.

"Aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum syariat dan pelaksanaan ibadah lebih tepat jika ditelaah dan dijelaskan oleh lembaga-lembaga berwenang, seperti Kementerian Agama atau Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata Selly saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, kedua instansi tersebut memiliki kapasitas dan kewenangan untuk memberikan panduan atau fatwa yang sesuai dengan ketentuan agama dan kebijakan yang berlaku.

Hal tersebut disampaikan Selly guna menanggapi viralnya persoalan pemengaruh transgender Isa Zega yang mengenakan hijab saat umrah, sehingga menuai beragam tanggapan dari publik.

Ada sebagian pihak menilai Isa Zega menistakan agama karena melakukan umrah dengan menggunakan atribut perempuan, padahal dirinya adalah laki-laki.

"Terkait isu ini, penting pula bagi kami untuk menekankan bahwa persoalan ibadah, termasuk kondisi jamaah harus dikelola dengan bijak," ujarnya.

Lebih lanjut Selly menyampaikan bahwa menjaga sensitivitas dan menghormati privasi setiap jamaah umrah merupakan hal yang bernilai penting untuk dilakukan. Dengan demikian, seluruh umat dapat menjalankan ibadahnya dalam suasana yang khusyuk, nyaman, dan tertib demi kemaslahatan bersama.