Breeding center domba premium IPB belajar ke AS
Selain belajar di laboratorium, kata Ketua Departemen (Kadep) Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fapet IPB University itu, tim IPB juga mengunjungi "breeding station" domba di Arlington, Wisconsin.
Pusat penelitian ini mengelola sebanyak 350 ekor domba dari berbagai jenis, seperti Hampshire, Targhee, Polypay, Rambouillet, dan silangan Baroola-Rambouillet.
"Di sini, teknologi Omics diterapkan untuk menghasilkan generasi baru domba Polypay dengan keunggulan produktivitas tinggi, seperti kelahiran anak kembar, pertumbuhan cepat, dan tingkat mortalitas rendah," kata Ketua Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia (HILPI) itu.
Ia menjelaskan sistem pemeliharaan terpadu dilakukan untuk memastikan kualitas bibit dan produk daging, mulai dari manajemen kelahiran, perawatan anak, hingga monitoring bobot sapih.
University of Wisconsin, kata dia, juga memiliki pusat riset hilirisasi produk daging, memastikan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk komersialisasi produk ternak berkualitas.
Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari kunjungan ini, katanya, akan menjadi dasar penting bagi Fapet IPB dalam mengadopsi teknologi Omics di pusat pembibitan domba premium.
"Langkah ini diharapkan mampu menghasilkan bibit unggul dan produk daging domba berkualitas tinggi dengan sistem manajemen yang efisien," katanya.
Kunjungan itu, kata dia juga mereaktivasi kerja sama antara IPB dan University of Wisconsin melalui program pertukaran staf, mobilitas mahasiswa, serta kolaborasi riset.
Dengan demikian, tambahnya, IPB terus mengukuhkan posisinya sebagai pelopor inovasi di bidang peternakan yang berdaya saing global.
Fapet IPB berkomitmen menghadirkan terobosan baru dalam dunia peternakan melalui pengembangan pusat pembibitan domba premium bertaraf nasional dan global.
Salah satu langkah strategisnya adalah mengadopsi teknologi Omics, pendekatan berbasis molekuler yang memungkinkan seleksi bibit unggul dan peningkatan kualitas produk ternak secara lebih efisien dan presisi.
Teknologi Omics mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti genomik, transkriptomik, proteomik, dan metabolomik, yang mampu menggali potensi genetik ternak untuk menghasilkan sifat-sifat unggul.
Dengan teknologi ini, IPB optimistis menghasilkan domba premium yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga kompetitif secara global.
Langkah ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan peternakan modern, membawa Indonesia menuju kemandirian dan kejayaan dalam industri peternakan, demikian Asep Gunawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Breeding center domba premium IPB belajar ke AS adopsi teknologi Omics