Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Cheng Shiu University Taiwan Aldeno Rachmad Ika memperingatkan bahaya polutan organik persisten (POP) seperti dioksin yang dihasilkan dari pembakaran sampah secara terbuka, mendorong perlunya implementasi larangan terkait hal itu.
Dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis, Project Manager Center for Environmental Toxin and Emerging-Contaminant Research Cheng Shiu University Aldeno menjelaskan banyak jenis polutan organik persisten dihasilkan selama proses pembakaran sampah seperti plastik, selain juga dihasilkan oleh industri kimia, kertas dan pulp serta pembangkit listrik yang menggunakan batu bara.
Dia memberikan contoh kajian pada 2021 terkait pembakaran terbut pada pengolahan batu kabur di Jawa Timur yang dicampur dengan sampah-sampah termasuk plastik dan bahan lainnya seperti karet yang menemukan dampaknya pada kesehatan manusia.