Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, menyebutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati sudah mencapai 66,60 persen.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Sabtu, mengatakan pembangunan yang bekerja sama dengan PT Indo Green Power tersebut sudah lebih dari 66,60 persen.
Apabila proyek tersebut selesai dan sukses diterapkan di Palembang, lanjut Dewa, program pengolahan sampah menjadi energi listrik ini bisa mengurangi produksi sampah harian.
"Kita tahu setiap harinya, produksi sampah mencapai hingga 1.500 ton. Harapannya ini bisa berkurang," katanya.
Ia menambahkan berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota (DLHK) Palembang, produksi sampah di setiap kecamatan didominasi oleh sampah rumah tangga dan plastik. Ke depan, volume sampah tersebut dapat dikonversi menjadi sumber energi listrik terbarukan.
Karena itu, ia menegaskan bahwa pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebagai jalur transmisi listrik dari fasilitas PLTSa harus menjadi perhatian serius.
“SUTT ke jaringan PLN ini menjadi komponen yang sangat vital. Maka dari itu, pengadaan tanah berskala kecil untuk tiangtiang SUTT harus diselesaikan cepat, transparan dan adil sesuai peraturan perundangundangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan proyek PLTsa ini, pada dasarnya Pemkot Palembang mendukung penuh. Apalagi dari realisasi kolaborasi bersama PT Indo Green Power, pembangunan telah terjamin terhadap kualitas dan jadwal pekerjaan.
"Proyek ini bukan hanya tentang listrik, tetapi juga tentang kesehatan lingkungan dan citra Palembang ke depan," kata dia.
Ia menambahkan pembangunan PLTSa Keramasan ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2026.
"Kami optimistis dengan progres saat ini. Semoga akhir 2026, PLTSa ini sudah dapat beroperasi dan mengalirkan energi bersih untuk masyarakat," katanya.
Pemkot Palembang sebut pembangunan PLTSa Keramasan capai 66,60 persen
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. ANTARA/ M Imam Pramana
