Ini penjelasan ilmiah fenomena Halo saat pentahbisan Uskup Labuan Bajo

id BMKG, Fenomena Halo, penahbisan Uskup Labuan Bajo, Uskup Labuan Bajo, Monsinyur Maksimus Regus, Manggarai Barat, NTT, St

Ini penjelasan ilmiah fenomena Halo saat pentahbisan Uskup Labuan Bajo

Fenomena Halo yang terjadi saat pentahbisan uskup pertama Labuan Bajo Mgr Maksimus Regus di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. ANTARA/Gecio Viana

Pada saat tertentu, jelas Maria Seran, posisi matahari dan kristal-kristal es dalam awan tersebut berada dalam sudut yang ideal, sehingga terbentuk lingkaran cahaya yang menyerupai cincin di sekitar Matahari.
 
"Meskipun Halo lebih sering terlihat pada siang hari, ada kalanya fenomena ini juga muncul pada malam hari, terutama jika ada bulan yang cukup terang dan awan Cirrus yang cukup tipis di langit," katanya.
 
Ia menegaskan bahwa fenomena Halo bukanlah tanda dari suatu peristiwa luar biasa atau fenomena yang membawa dampak langsung terhadap kondisi cuaca di sekitar.
 
Fenomena itu bersifat optis, mirip dengan pelangi, dan terjadi murni karena interaksi sinar Matahari atau sinar Bulan dengan butiran es di atmosfer.
 
"Namun, waktu kemunculannya yang bertepatan dengan peristiwa penting di Labuan Bajo, yakni pentahbisan uskup, tentu menambah kesan khusus bagi masyarakat setempat yang melihatnya sebagai momen penuh makna," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG jelaskan fenomena Halo saat pentahbisan Uskup Labuan Bajo