"Karena konsepnya itu pameran tentang ekologi. Jadi kita mengambil daun-daun bekas, anak bisa membuat kolase di sini, membuat gambar. Kemudian hasilnya kita pamerkan.
Di sini pihaknya memberikan beberapa kursi untuk anak dan orang tuanya yang bisa bersama beraktivitas.
Pengelola juga menyediakan ruang bagi anak untuk menuliskan komentar ataupun pendapat mereka, lalu menempelkannya di dinding.
"Ada quote-quote yang mereka bisa tulis, pesan dan tempel di mana saja. Jadi memang seperti tadi, anak itu bisa dibebaskan, tapi dengan bimbingan orang tua. Makanya perlu adanya orang tua di situ," kata dia.
Lalu, pengelola pun menyediakan fasilitas agar anak bisa beraktivitas bersama orang tua seperti permainan papan. Misalnya, "puzzle", "scrabble" atau rumah-rumahan untuk anak bermain dengan keluarganya.
Jarot mengatakan perlu waktu sekitar enam bulan guna menyiapkan ruang aktivitas anak dan orang tua tersebut, dengan didahului riset yang relatif cukup lama.
"Ini tergantung dari usia anak yang mau kita sasar. Kalau risetnya sih cukup lama. Persiapan pameran itu sekitar enam bulan," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Museum sebaiknya punya program untuk anak dan orang tua
Berita Terkait
Polres OKU ungkap kasus TPPO, korban masih di bawah umur
Sabtu, 23 November 2024 8:00 Wib
Australia buat RUU larang anak di bawah 16 tahun gunakan media sosial
Kamis, 21 November 2024 16:22 Wib
Polres Musi Rawas tangani kasus ayah aniaya anaknya usia tiga tahun
Rabu, 20 November 2024 15:59 Wib
Cara menghitung nafas cepat untuk deteksi pneumonia pada anak
Senin, 18 November 2024 14:41 Wib
Ahli: Makanan manis punya daya tarik tinggi bagi anak
Jumat, 15 November 2024 8:44 Wib
Kilang Pertamina Plaju gelar syukuran HUT ke-7 PT KPI dengan santuni 300 anak yatim
Kamis, 14 November 2024 22:10 Wib
Polri tangkap pelaku pemaksa anak sujud dan menggoggong
Kamis, 14 November 2024 19:34 Wib
Pemkot Palembang beri pelatihan tenun songket bagi anak putus sekolah
Selasa, 12 November 2024 16:35 Wib