Bandung (ANTARA) - Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) kembali mengadakan Anugerah Avirama Nawasena, penghargaan bagi innovator berkelanjutan.
Penghargaan ini secara resmi dibuka di Gedung SBM ITB, Kota Bandung (Kamis, 01/08/24) oleh Ketua Acara, Atika Irawan, M.Sc, yang juga merupakan dosen dari kelompok keahlian keuangan SBM ITB.
“Kami memiliki tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon, efisiensi sumberdaya alam, dan inklusi sosial dengan memberikan rekognisi bagi para inovator yang berkontribusi bagi sustainability.” Ungkap Atika saat membuka acara.
Penghargaan tahunan Anugerah Avirama Nawasena mengangkat tujuh kategori inovasi, diantaranya inovasi produk dan jasa, inovasi rantai pasok, inovasi pemasaran, hingga inovasi mendorong perilaku sosial. Pada tahun 2024, kategori inovasi keuangan dan investasi hijau ditambahkan dalam kategori inovasi sebagai respon dari meningkatnya tren green financing di pasar investasi.
Tiap inovasi dinilai berdasarkan tingkat kebaruan dan skala dari dampak yang dihasilkan. Harapannya, inovasi yang dihasilkan memberikan dampak dalam cara yang belum pernah ada sebelumnya.
Tidak hanya korporasi besar, Anugerah Avirama Nawasena juga memberikan kesempatan untuk bisnis kecil, start-up, yayasan, lembaga sosial, bahkan individu dengan kategori Bisnis Kecil-Menengah, kategori Organisasi Nirlaba, dan kategori Individu.
Waktu pendaftaran penghargaan ESG ini dimulai 1 Agustus - 30 September 2024, dan pemenang akan diumumkan pada akhir tahun 2025.
Untuk mengevaluasi kandidat penerima penghargaan, SBM ITB mengerahkan dosen, guru besar, dan ahli keberlanjutan dari dalam dan luar SBM ITB. SBM ITB juga bekerja sama dengan BRIN, Social Investment Indonesia, dan Emil Salim Institute dalam penyelenggaraannya.
Pengarah Anugerah Avirama Nawasema dan dosen kelompok keahlian kewirausahaan, Melia Famiola S.T.P., M.T, Ph.D, menekankan bahwa penghargaan ini turut menciptakan kerja sama antarlembaga, “Avirama Nawasena menyediakan wadah berkolaborasi untuk mempercepat transformasi masyarakat menuju keberlanjutan,” tutupnya.
Berita Terkait
Disdik Sumsel masukkan pangan lokal ke kurikulum muatan lokal
Selasa, 3 Desember 2024 21:44 Wib
Kemenag tetapkan 209.807 kuota mahasiswa baru masuk PTKIN 2025
Selasa, 3 Desember 2024 21:42 Wib
Menag luncurkan Panerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025 di Palembang
Selasa, 3 Desember 2024 21:06 Wib
Turbin uap portabel pembangkit listrik, buah karya mahasiswa Poliban
Senin, 2 Desember 2024 22:42 Wib
Polres OKU bagikan makanan bergizi ke siswa
Sabtu, 30 November 2024 22:16 Wib
33 santri Jatim peroleh beasiswa ke Mesir
Sabtu, 30 November 2024 10:42 Wib