Pertamina salurkan 50 unit kotak pendingin untuk nelayan di Sumsel

id sumsel,palembang,bantuan nelayan,pertamina sumbagsel

Pertamina salurkan 50 unit kotak pendingin untuk nelayan di Sumsel

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sumbasel Zibali Hisbul Masih. (ANTARA/HO/Pertamina)

Palembang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga memberikan 50 unit kotak pendingin untuk para nelayan di Sumatera Selatan (Sumsel) guna mendukung peningkatan kualitas hasil tangkapan.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Zibali Hisbul Masih, di Palembang, Sabtu, mengatakan Sumsel tercatat memproduksi perikanan budidaya ikan patin mencapai 457,772 ton di tahun 2023.

Dengan produksi ikan patin yang tinggi, terdapat tiga daerah yang berkontribusi besar dalam peningkatan produksi ikan di Sumsel di antaranya Kabupaten OKU Timur, Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Terletak di kawasan pinggiran sungai, banyak masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan dan pedagang ikan.

Namun, para pelaku usaha tersebut masih belum memiliki alat yang baik untuk menjaga kualitas dari hasil tangkapannya. Hal tersebut menyebabkan para nelayan di pinggiran Sungai Musi memiliki kendala dan tantangan tersendiri dalam usahanya.

Maka dari itu, Pertamina memberikan bantuan 50 unit kotak pendingin berukuran 40 liter yang dapat digunakan untuk menyimpan dan menguatkan kualitas hasil tangkapan nelayan di Sumsel

“Bantuan yang kami berikan ini, ditujukan kepada para pelaku usaha perikanan, nelayan dan pedagang ikan skala tradisional dan skala mikro. Pertamina memberikan bantuan sarana menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palembang dalam menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat untuk menjaga mutu ikan hasil tangkapan dan ikan yang akan dijual,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Aries Irwan Wahyu mengatakan panjang pantai di Sumsel 570,14 kilometer (km). Potensi yang besar tersebut butuh kerjasama antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan Stakeholder dalam pengembangan dan pemanfaatannya.

“Dengan potensi yang begitu besar, sangat dibutuhkan kerjasama antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan Stakeholder dalam mengembangkan kemanfaatan untuk mencari masukan dan ide yang kita miliki sehingga ke depan dapat tercapai dengan efektif dan efisien,” kata dia.