Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa

id puasa ramadhan,Ramadhan ,Puasa bagi penderita kanker ,Bulan Kesadaran Kanker ,Kanker payudara

Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa

Petugas Badan POM melakukan pengujian cepat pada produk pangan yang dijual di Pasar Takjil Benhil, Jakarta, Rabu (20/3/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Kontraindikasi setiap orang itu berbeda-beda "Nah untuk tahu, harus konsultasi dulu ke dokter yang merawat terutama dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jantung," ujar dia.

Sedangkan dokter spesialis onkologi radiasi dr. Hary Murti Wijaya, Sp.Onk.Rad mengatakan
pasien kanker bisa mengganti puasa Ramadhan setelah rangkaian pengobatannya selesai atau kondisinya sudah membaik.

"Kembali ke kondisi pasien. Sebenarnya kalau kondisinya sedang sakit kanker, tidak diwajibkan berpuasa," katanya.

Misalnya, sedang menjalani radiasi dikhawatirkan malah mengganggu terapinya. "Jadi malah kurang bagus hasilnya," kata dia.

Lalu, pada pasien yang memiliki kondisi sehat (fit) sekalipun tetap dianjurkan memantau tubuhnya selama berpuasa. Pasien ini juga perlu memastikan kecukupan asupan makanan bergizi saat berbuka puasa dan sahur serta istirahat.

Terkait jumlah kasus, kanker payudara diketahui menempati urutan pertama sebagai kanker terbanyak di Indonesia. Global Cancer Statistics (Globocan) tahun 2020 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sedangkan kanker leher rahim menempati peringkat kedua terbanyak dengan jumlah kasus 36.633 atau 9,2 persen pada tahun 2020.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Pasien kanker harus konsultasi dulu bila ingin berpuasa