Menurut dia, bahaya konflik satwa dan masyarakat sudah sangat signifikan, manusia bisa kehilangan properti hingga nyawa. Sementara itu, di sisi satwa, banyak yang terbunuh, ditangkap, dilukai sebagai bentuk balas dendam manusia.
"Pada awal tahun ini, sudah ada beberapa kasus buaya yang menyerang warga sedang mencari ikan dan menambang timah di kolong dan sungai yang mengakibatkan kematian, kehilangan anggota tubuhnya," katanya.
Menurut dia alasan buaya menyerang manusia, karena berburu makanan, mempertahankan wilayah, mempertahankan sarang atau anaknya dan kesalahan identitas.
"Beberapa serangan yang dilakukan buaya ini, karena merasa terpojok sehingga buaya ini melakukan serangan pada apa yang berada dalam wilayah serangannya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKSDA tangani 127 kasus konflik buaya dan manusia di Babel
Berita Terkait
Pemkab OKU optimistis 157 desa terapkan Gerakan SBS tahun ini
Selasa, 19 November 2024 18:33 Wib
Rob di Jakarta Utara, di Penjaringan ketinggian air hingga 48 centimeter
Minggu, 17 November 2024 13:58 Wib
Kesepakatan internasional sudah lama larang BPA
Sabtu, 16 November 2024 15:20 Wib
Dokter: Air minum dalam kemasan tidak menyebabkan kemandulan pria
Sabtu, 16 November 2024 13:02 Wib
Menunggu film "Keajaiban Air Mata Wanita" dirilis
Rabu, 13 November 2024 8:38 Wib
BPBD OKU gunakan AWLR untuk pantau debit air Sungai Ogan
Kamis, 7 November 2024 5:00 Wib
Warga OKU Selatan diimbau perbanyak minum air putih saat cuaca panas
Selasa, 5 November 2024 21:43 Wib
Empat penumpang pesawat Trigana Air tujuan Wamena terluka
Selasa, 5 November 2024 16:14 Wib