Surplus Desember 2023 lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar 5,20 miliar dolar AS, dengan komoditas utamanya yakni bahan bakar mineral, lemak minyak hewani/nabati serta besi dan baja.
Sementara dari sisi global, ketidakpastian keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih membuat pasar valas mengalami volatilitas.
Sentimen terbaru datang dari rilis inflasi AS yang kembali meningkat di atas ekspektasi pasar. Inflasi AS per Desember 2023 tumbuh sebesar 3,4 persen dipengaruhi masih tingginya harga pangan dan energi. Begitu pula inflasi inti AS masih sebesar 3,9 persen, hampir dua kali lipat dari target bank sentral AS sebesar 2 persen.
Kondisi tersebut membuat ekspektasi The Fed masih akan mempertahankan suku bunga tingginya beberapa waktu ke depan semakin besar sehingga membuat dolar AS menguat. Indeks dolar AS kembali ke arah 102 hingga 103, setelah tutup di level 101 pada akhir tahun 2023.
Pada penutupan perdagangan Senin, rupiah melemah terbatas sebesar lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.555 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.550 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp15.555 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.559 per dolar AS.
Berita Terkait
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib