Martapura (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (Polres OKU) Timur, Sumatera Selatan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sembilan pangkalan elpiji di daerah itu untuk memastikan persediaan mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ada sembilan pangkalan elpiji yang kami sidak hari ini," kata Kepala Satuan Intelkam Polres OKU Timur Iptu Arie Gusman di Martapura, Jumat.
Dia menjelaskan sidak dilakukan guna memastikan persediaannya elpiji, khususnya ukuran 3 kilogram mencukupi kebutuhan masyarakat OKU Timur.
Selain itu, katanya, pengecekan bertujuan untuk memastikan harga jual elpiji sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Kegiatan tersebut dilakukan menyusul kelangkaan elpiji di kalangan masyarakat yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, katanya.
Ia mengatakan sembilan pangkalan elpiji yang dipantau, antara lain PT Hizarbah dan PT Adnantazaya yang membawahi lebih dari 100 agen penyalur di kawasan Martapura, Ibu Kota Kabupaten OKU Timur.
Kemudian, PT Martapura Karosene, PT Rafa Anugrah, PT Mulya Jaya Gas Belitang, dan PT KBJ Belitang 1 yang membawahi 55 pangkalan di Kecamatan Belitang.
Dari hasil dari pengecekan yang dilakukan, katanya, terpantau penyaluran elpiji saat ini masih normal tidak terjadi kelangkaan ataupun lonjakan harga jual di pasaran.
“Sejauh ini tidak ada kelangkaan karena pangkalan-pangkalan ini menyalurkan elpiji sesuai kuota dari Pertamina,” katanya.
Kasat menekankan agar pangkalan menjual elpiji sesuai Perbup OKU Timur Nomor 524 Tanggal 24 November 2015 dengan harga jual sebesar Rp16.500/tabung.
"Kami menekankan seluruh pangkalan dan pengecer untuk tidak menjual elpiji melebihi HET," tegasnya.