Dia menjelaskan program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memerangi buta aksara di Kabupaten OKU yang akan diterapkan di setiap sekolah di daerah itu.
Upaya lainnya yang dilakukan Pemkab OKU, yakni menggalakkan perpustakaan keliling dan bekerja sama dengan Kampung Dongeng Sumatera Selatan memotivasi minat baca maupun belajar melalui bermain serta mendengarkan cerita.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab OKU yang tinggi terhadap bidang pendidikan, salah satunya pemberantasan buta aksara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, angka buta aksara di Kabupaten OKU mencapai 1,63 persen dan pada 2019 turun menjadi 0,70 persen.
Hal itu artinya, katanya, terjadi penurunan sebesar 0,93 persen berkat kerja sama Pemerintah Kabupaten OKU dengan komunitas pendidikan di wilayah itu.
"Hasil pencapaian tersebut, Kabupaten OKU masuk nominasi penganugerahan keaksaraan tingkat nasional," ungkapnya.
Berita Terkait
Pemprov Sumsel luncurkan AKAS untuk lestarikan Aksara Ulu
Rabu, 3 Juli 2024 16:55 Wib
Melestarikan Aksara Kaganga Suku Rejang
Kamis, 30 November 2023 8:04 Wib
Kings of Convenience cicipi Soto Betawi hingga bahas alpukat
Jumat, 10 Maret 2023 8:11 Wib
Makan malam bersama, Bilal alami hal lucu dengan Kings of Convenience
Jumat, 10 Maret 2023 8:08 Wib
Sumsel dorong rumah tahfidz entaskan buta aksara Al Quran
Jumat, 26 November 2021 21:59 Wib
Pensiunan dokter gugat aturan aksara ke MK
Senin, 11 Oktober 2021 17:22 Wib
PANDI daftarkan aksara Jawa-Sunda-Bali ke BSN
Rabu, 28 Juli 2021 17:40 Wib
Bupati Ogan Komering Ulu resmikan taman bacaan di SKB
Kamis, 31 Desember 2020 9:04 Wib