WALHI ingatkan daur ulang saja tak cukup atasi masalah sampah plastik

id sampah plastik,menangani sampah plastik,daur ulang,berita sumsel, berita palembang

WALHI ingatkan daur ulang saja tak cukup atasi masalah sampah plastik

Ilustrasi - Pekerja melakukan proses penarikan benang filamen dari olahan limbah botol plastik bekas untuk pembuatan fiber dacron di Pabrik PT Inocycle Technology Group di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (21/6/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

"Mustahil kan mengatasi pencemaran kalau sumber pencemarannya tidak dibatasi," tandasnya.

Di tengah, Ghofar mengatakan, perlu ada upaya untuk mendorong bisnis yang lebih ramah lingkungan, seperti mengganti kemasan sachet menjadi kemasan lain yang lebih mudah didaur ulang atau mudah terurai oleh alam.

"Pelaku usaha yang terlibat dalam mata rantai plastik baik sebagai material tunggal maupun kemasan produk, dia harus transisi untuk tidak lagi menggunakan jenis plastik tertentu seperti polistirena, sachet, multilayer sachet," ujarnya.

Sementara di hilir, perlu ada penguatan upaya untuk meningkatkan collection rate atau pengumpulan sampah plastik, guna meningkatkan recycling rate (tingkat daur ulang).

"Problem selama ini, orang bicara produknya bisa didaur ulang, tapi siapa yang mengumpulkan? siapa yang daur ulang? enggak dibicarakan. Makanya, di hilirnya, dinaikkan lagi collection ratenya dengan sistem retur misalnya, deposit, lalu naikkan angka recycle-nya," saran Ghofar.

Menurutnya, upaya-upaya tersebut harus dilakukan secara beriringan agar penanganan masalah sampah plastik dapat lebih efektif.

"Tiga layer itu (harus dilakukan). Kalau hanya satu layer, tidak akan menyelesaikan persoalan. Kalau cuma di hilir mengumpulkan dan daur ulang tapi produksinya enggak dibatasi dan pelaku usaha enggak berubah, ya, berat di hilirnya," pungkas Ghofar.