Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur di Provinsi Sumatera Selatan fokus mengawasi pengelolaan limbah medis seiring dengan perkembangan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya.
"Limbah dari industri jumlahnya tidak banyak, sehingga pencegahan pencemaran dari limbah B3 medis lebih diutamakan," kata Asisten I Dwi Supriyatno yang mewakili Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah dalam acara sosialisasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun di Martapura, Selasa.
Dia menyampaikan pentingnya pengawasan pengelolaan limbah yang tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kegiatan medis untuk mencegah munculnya masalah kesehatan baru akibat pengelolaan limbah yang tidak memenuhi standar.
Setiap pelaku usaha dan pengelola fasilitas kesehatan, ia mengatakan, harus memastikan limbah dari kegiatan usaha mereka tidak mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah kesehatan.
Berita Terkait
Pemkab OKU gelar operasi pasar LPG 3 Kg usai banjir
Jumat, 17 Mei 2024 21:27 Wib
Pemkab OKU tetapkan status tanggap darurat bencana banjir
Jumat, 17 Mei 2024 21:26 Wib
BPBD OKU Selatan: 442 rumah warga terdampak banjir
Jumat, 17 Mei 2024 21:25 Wib
Warga OKU diminta waspada bencana longsor
Jumat, 17 Mei 2024 21:24 Wib
Bulog salurkan bantuan 1,8 ton beras untuk korban banjir di OKU
Jumat, 17 Mei 2024 14:44 Wib
Dua unit jembatan gantung di OKU Selatan putus diterjang banjir
Jumat, 17 Mei 2024 13:15 Wib
PERSI Sumsel salurkan bantuan untuk korban banjir di OKU
Jumat, 17 Mei 2024 10:31 Wib
BPBD: Satu umah warga OKU Selatan rusak berat diterjang banjir bandang
Jumat, 17 Mei 2024 10:10 Wib