Angin puting beliung landa Kabupaten OKU disebabkan awan CB

Baturaja (ANTARA) - Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU, Gunalfi menyebutkan bahwa bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Peninjauan pada Jumat (18/11) disebabkan kemunculan awan Cumulonimbus (CB).

"Awan CB adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir serta cuaca dingin yang muncul saat cuaca ekstrem," kata Gunalfi di Baturaja, ibu Kota Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Sabtu.

Dia menjelaskan, awan CB ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung, bahkan jika disertai hujan deras dan berlangsung lama dapat mengundang bencana banjir bandang khususnya di kawasan yang dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Angin yang berpotensi terjadi pada waktu siang hari atau malam hari ini terjadi karena pertemuan antara udara panas dan udara dingin, sehingga keduanya akan saling bentrok dan membentuk awan cumulonimbus hingga menjadi puting beliung.

Proses terjadinya angin puting beliung terjadi ketika musim pancaroba dan berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus yang terbagi atas fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.

Kondisi ini akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu menjadi bentuk pusaran, dan semakin lama arus udara akan bergerak semakin cepat hingga akhirnya membentuk sebuah corong yang menyentuh permukaan bumi yang disebut sebagai angin puting beliung.

Baca juga: Sebanyak 73 rumah warga di Kabupaten OKU diterjang puting beliung

"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari BMKG awan CB tersebut terpantau di langit sekitar sejumlah kawasan Kabupaten OKU, termasuk di Kecamatan Peninjauan daerah yang terjadi bencana alam," jelasnya. Menurut dia, dampak yang ditimbulkan saat terjadi puting beliung adalah kerusakan bagi masyarakat khususnya pada bangunan rumah yang biasanya porak poranda hingga rata dengan tanah.

"Seperti yang terjadi di Desa Peninjauan dan Saung Naga, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU kemarin petang ada sebanyak 73 rumah warga rusak berat dan ringan akibat diterjang angin puting beliung," ujarnya.

Beruntung, dalam musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun tercatat 16 unit rumah warga di Desa Peninjauan rusak berat dengan kondisi tidak layak ditempati karena bagian atap dan plafon ambruk ke tanah.

Selain rumah warga, kata dia, angin puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum di daerah itu seperti lapang futsal, atap gedung sekolah, tiang dan kabel listrik PLN terputus akibat pohon tumbang.

Terkait hal itu, Gunalfi meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam susulan supaya tidak menimbulkan korban jiwa.

"Sebagai upaya antisipasi bencana susulan kami sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi bersama pihak terkait, termasuk mendirikan posko penanggulangan bencana di dua desa tersebut," ujarnya.
Baca juga: Korban puting beliung di Kabupaten OKU masih di tempat pengungsian