BPBD imbau masyarakat waspada bencana banjir

id Banjir bandang, waspada banjir, OKU rawan banjir, satelit BMKG, awan CB, BPBD OKU

BPBD imbau masyarakat waspada bencana banjir

Araip - Luapan Sungai Ogan nyaris menimbulkan banjir bandang di Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU. ANTARA/Edo Purmana

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu   Provinsi Sumatera Selatan mengimbau masyarakat, khususnya di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang.

Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU) Amzar Kristopa melalui Kordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), Gunalfi di Baturaja, Rabu mengatakan berdasarkan peringatan dini dari BMKG terdeteksi awan cumulonimbus atau awan CB terpantau di langit Kabupaten OKU.

Dia menjelaskan, awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir serta cuaca dingin lainnya.

Awan CB ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung dan jika disertai hujan deras dapat mengundang bencana banjir bandang sehingga masyarakat yang bermukim di sekitar DAS diimbau agar meningkatkan kewaspadaan.

Awan CB tersebut terpantau di satelit BMKG berada di langit sekitar kawasan daerah Semendo atau dekat dengan Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU yang berada di dataran rendah dan dekat dengan DAS sehingga rentan terjadi banjir bandang.

"Kecamatan Ulu Ogan ini salah satu daerah di Kabupaten OKU yang rawan terjadi banjir saat musim hujan. Seperti beberapa hari lalu banjir bandang nyaris terjadi di kecamatan tersebut," kata dia.

Beruntung, kata dia, banjir yang disebabkan luapan Sungai Ogan serta intensitas curah hujan tinggi yang terjadi kemarin petang sekitar pukul 15.00 WIB tersebut hanya merendam beberapa rumah penduduk di wilayah itu dengan ketinggian air 30-40 centimeter.

Menurut dia, sebagai upaya penanggulangan bencana alam saat ini pihaknya sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi bersama pihak terkait di wilayah itu.

"Kami juga terus memantau perkembangan satelit BMKG dan sudah membentuk posko penanggulangan bencana serta peralatan evakuasi korban," ujarnya.