Pemkab OKU Timur gelar operasi bibir sumbing secara gratis

id Operasi bibir sumbing, langit-langit sumbing, anak-anak, penyakit bibir sumbing, Dinas Kesehatan OKU

Pemkab OKU Timur gelar operasi bibir sumbing secara gratis

Ilustrasi anak mengalami bibir sumbing. (ANTARA/HO/22)

Martapura, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menggelar operasi bibir sumbing secara gratis yang diikuti puluhan anak agar memiliki senyum indah dan menatap masa depan yang gemilang.

Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur, Zainal Abidin di Martapura, Rabu mengatakan, dalam kegiatan bakti sosial tersebut pihaknya menggandeng Smile Train dan Yayasan Ummi Romlah (YUR) untuk melaksanakan operasi bibir sumbing secara gratis.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 27 anak yang menderita bibir sumbing dan langit-langit sumbing untuk dioperasi secara gratis.

"Awalnya jumlah pasien yang mendaftar sebanyak 32 orang, namun setelah dilakukan screening hanya 27 anak yang memenuhi syarat untuk dioperasi," kata dia.

Dalam melakukan operasi pihaknya melibatkan dokter spesialis untuk membantu masyarakat dalam mengubah dunia senyuman anak agar memiliki senyuman yang indah.

Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur, dr Sheila Noberta mengapresiasi atas kegiatan tersebut dapat terwujud dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat di daerah itu.

"Alhamdulillah kita dapat membantu anak-anak yang mengalami bibir sumbing dan langit-langit sumbing untuk mendapatkan pengobatan sehingga nanti mereka bisa makan, minum dan berbicara dengan baik, percaya diri serta belajar menggapai cita-citanya" ungkap Sheila.

Sebagai dokter anak, ia mengimbau kepada ibu-ibu yang akan merencanakan kehamilan pada trimester pertama kehamilan harus mendapatkan gizi yang baik untuk mencegah bibir sumbing pada anak.

Terutama pada saat sebelum dan pada masa kehamilan kemudian tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan tanpa sepengetahuan dokter.

"Kemudian juga mengkonsumsi makan-makanan sehat dan kebutuhan asam folat yang akan mempengaruhi pada saat pembelahan sel-sel pertama kalau terjadi gangguan pada penyatuan organ tubuh sehingga anak dapat lahir dengan bentuk tubuh sempurna,"demikian Sheila Norberta.