Bima Sakti: Arkhan Kaka punya potensi jadi penyerang bagus
Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti menilai penyerang skuadnya Arkhan Kaka Putra Purwanto, yang baru berusia 14 tahun, mempunyai potensi untuk menjadi "striker" bagus di masa depan.
"Prospeknya bagus, apalagi dia kelahiran tahun 2007," ujar Bima di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (31/7) malam.
Juru taktik berusia 46 tahun itu menyampaikan hal tersebut usai Arkhan menjadi bintang saat timnas U-16 Indonesia menundukkan Filipina dengan skor 2-0 pada laga Grup A Piala AFF U-16 2022, Minggu (31/7).
Baca juga: Pelatih Bima Sakti akui timnas U-16 kekurangan kiper sebelum Piala AFF 2022
Dalam laga itu, Arkhan melesakkan satu gol dan umpan silangnya berbuah gol bunuh diri pemain Filipina Jared Pena.
Menurut Bima, kemampuan Arkhan tak lepas dari pengaruh sang ayah, Purwanto Suwondo. Purwanto merupakan eks penyerang timnas Indonesia dan klub Persija.
Baca juga: Pelatih Filipina: Timnas asuhan Shin Tae-youg unggul pengalaman dari skuad Bima Sakti
Selain memiliki bakat, pemain bertinggi badan sekitar 186 centimeter itu dinilai Bima juga mempunyai kegigihan dan semangat pantang menyerah.
Arkhan Kaka sejatinya sempat tercoret dari seleksi awal timnas U-16 saat Bima Sakti menyaring 169 pemain pada April 2021.
Akan tetapi, hal tersebut ternyata menjadi cambuk bagi pesepak bola yang kini membela tim muda Persis itu untuk memperbaiki diri.
Baca juga: Pelatih Bima Sakti turunkan pemain berusia 14 tahun kontra Filipina
Hasilnya, Arkhan berhasil menjadi salah satu pencetak gol terbanyak kedua di Elite Pro Academy (EPA) U-16 2021 dengan membuat sembilan gol. Ketika itu, dia masih memperkuat Bhayangkara FC.
Pencapaian itu membuat Bima Sakti tertarik dan memanggilnya ke timnas U-16.
"Dia bangkit dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di EPA U-16 2021 bersama Bhayangkara FC. Namun, saya meminta kepada Arkhan dan semua pemain agar tidak cepat puas, tetap rendah hati dan terus belajar," tutur Bima.
Sementara itu, mengenai penampilannya saat melawan Filipina, Arkhan menyebut bahwa semua itu tidak bisa tercapai tanpa adanya kerja sama di timnya.
"Itu semua berkat kerja keras tim, bukan saya. Semua berjuang untuk menang," kata remaja asal Blitar tersebut.
"Prospeknya bagus, apalagi dia kelahiran tahun 2007," ujar Bima di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (31/7) malam.
Juru taktik berusia 46 tahun itu menyampaikan hal tersebut usai Arkhan menjadi bintang saat timnas U-16 Indonesia menundukkan Filipina dengan skor 2-0 pada laga Grup A Piala AFF U-16 2022, Minggu (31/7).
Baca juga: Pelatih Bima Sakti akui timnas U-16 kekurangan kiper sebelum Piala AFF 2022
Dalam laga itu, Arkhan melesakkan satu gol dan umpan silangnya berbuah gol bunuh diri pemain Filipina Jared Pena.
Menurut Bima, kemampuan Arkhan tak lepas dari pengaruh sang ayah, Purwanto Suwondo. Purwanto merupakan eks penyerang timnas Indonesia dan klub Persija.
Baca juga: Pelatih Filipina: Timnas asuhan Shin Tae-youg unggul pengalaman dari skuad Bima Sakti
Selain memiliki bakat, pemain bertinggi badan sekitar 186 centimeter itu dinilai Bima juga mempunyai kegigihan dan semangat pantang menyerah.
Arkhan Kaka sejatinya sempat tercoret dari seleksi awal timnas U-16 saat Bima Sakti menyaring 169 pemain pada April 2021.
Akan tetapi, hal tersebut ternyata menjadi cambuk bagi pesepak bola yang kini membela tim muda Persis itu untuk memperbaiki diri.
Baca juga: Pelatih Bima Sakti turunkan pemain berusia 14 tahun kontra Filipina
Hasilnya, Arkhan berhasil menjadi salah satu pencetak gol terbanyak kedua di Elite Pro Academy (EPA) U-16 2021 dengan membuat sembilan gol. Ketika itu, dia masih memperkuat Bhayangkara FC.
Pencapaian itu membuat Bima Sakti tertarik dan memanggilnya ke timnas U-16.
"Dia bangkit dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di EPA U-16 2021 bersama Bhayangkara FC. Namun, saya meminta kepada Arkhan dan semua pemain agar tidak cepat puas, tetap rendah hati dan terus belajar," tutur Bima.
Sementara itu, mengenai penampilannya saat melawan Filipina, Arkhan menyebut bahwa semua itu tidak bisa tercapai tanpa adanya kerja sama di timnya.
"Itu semua berkat kerja keras tim, bukan saya. Semua berjuang untuk menang," kata remaja asal Blitar tersebut.