Masjid Istiqlal gelar takbir nasional
Jakarta (ANTARA) - Masjid Istiqlal Jakarta menggelar takbir nasional pada Minggu, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/Lebaran 2022 yang jatuh pada Senin.
"Takbir nasional mengundang pimpinan negara lain yang terhubung melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu.
Imam Besar mengatakan agenda takbir nasional dimulai selepas Shalat Isya. Agenda ini terbuka bagi masyarakat umum, namun bagi mereka yang tidak bisa ke Istiqlal dapat menyaksikan langsung lewat siaran Youtube Istiqlal TV.
Selain mengumandangkan takbir, takbiran kali ini akan diisi sejumlah Qari internasional guna menyemarakkan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.
"Kita akan menyiarkan lewat Youtube kita, sehingga menjadi lebih semarak," kata dia.
Baca juga: Masjdi Istiqlal kembali dibuka untuk shalat Jumat
Sebelumnya, pengelola Masjid Istiqlal akan menggelar Shalat Id dan menjadi perdana di masa pandemi COVID-19, setelah dalam dua tahun terakhir terpaksa ditiadakan imbas angka penularan yang tinggi.
"Di bawah pimpinan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), pihak Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) sudah melakukan koordinasi tentang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal," ujar Nasaruddin.
Rencananya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta sejumlah pejabat negara akan melangsungkan Shalat Idul Fitri di Istiqlal. Bagi masyarakat yang ingin Shalat Id diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Sementara Pemerintah telah mengumumkan 1 Syawal 1443 Hijriah/Lebaran 2022 jatuh pada Senin, setelah diputuskan melalui sidang Isbat.
"Secara mufakat tadi sidang isbat menetapkan bahwa 1 Syawal 1443 Hijriyah jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022 Masehi," ujar Yaqut.
Yaqut memaparkan dalam sidang tersebut menyepakati keputusan tersebut karena dua hal yakni dari paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit.
Baca juga: Presiden: Renovasi masjid Istiqlal bukan untuk gagah-gagahan
"Takbir nasional mengundang pimpinan negara lain yang terhubung melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu.
Imam Besar mengatakan agenda takbir nasional dimulai selepas Shalat Isya. Agenda ini terbuka bagi masyarakat umum, namun bagi mereka yang tidak bisa ke Istiqlal dapat menyaksikan langsung lewat siaran Youtube Istiqlal TV.
Selain mengumandangkan takbir, takbiran kali ini akan diisi sejumlah Qari internasional guna menyemarakkan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.
"Kita akan menyiarkan lewat Youtube kita, sehingga menjadi lebih semarak," kata dia.
Baca juga: Masjdi Istiqlal kembali dibuka untuk shalat Jumat
Sebelumnya, pengelola Masjid Istiqlal akan menggelar Shalat Id dan menjadi perdana di masa pandemi COVID-19, setelah dalam dua tahun terakhir terpaksa ditiadakan imbas angka penularan yang tinggi.
"Di bawah pimpinan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), pihak Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) sudah melakukan koordinasi tentang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal," ujar Nasaruddin.
Rencananya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta sejumlah pejabat negara akan melangsungkan Shalat Idul Fitri di Istiqlal. Bagi masyarakat yang ingin Shalat Id diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Sementara Pemerintah telah mengumumkan 1 Syawal 1443 Hijriah/Lebaran 2022 jatuh pada Senin, setelah diputuskan melalui sidang Isbat.
"Secara mufakat tadi sidang isbat menetapkan bahwa 1 Syawal 1443 Hijriyah jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022 Masehi," ujar Yaqut.
Yaqut memaparkan dalam sidang tersebut menyepakati keputusan tersebut karena dua hal yakni dari paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit.
Baca juga: Presiden: Renovasi masjid Istiqlal bukan untuk gagah-gagahan