Gubernur Sumsel ajak petani adopsi cara baru dalam bertani

id petani,petani sumsel,gubernur sumsel,beras,gabah,teknologi pertanian

Gubernur Sumsel ajak petani  adopsi cara baru dalam bertani

Gubernur Sumsel Herman Deru. (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak kalangan petani untuk mau terbuka dengan perkembangan teknologi termutakhir sehingga dapat lebih mudah untuk mengadopsi cara baru dalam bertani.

“Kenapa kita tidak maksimal, kita bandingkan saja dengan Jawa yang sudah rata-rata 9 ton gabah kering panen per hektare, sementara kita masih berkutat di 5-6 ton saja,” kata Herman Deru di Palembang, Rabu.

Gubernur mengatakan kondisi tersebut sungguh miris mengingat luas tanam Sumsel jauh melebihi daerah di Jawa.

Menurut Herman Deru, hal itu menunjukkan pentingnya pendampingan bagi petani untuk menerapkan teknologi terkini.

Para tenaga pendamping petani yang saat ini disebar Pemprov Sumsel di sejumlah daerah sentra pertanian, ujar dia, diharapkan dapat mengubah cara pandang petani, dari sekadar buruh di lahan sendiri menjadi wirausaha.

Ia mencontohkan seperti Thailand yang saat ini nyaris tak tergoyah dari sisi ketahanan pangan, bahkan menjadi eksportir beras di Asia.

Menurutnya, kelebihan dari Thailand terdapat dari sisi pola pikir yang mana sudah seragam mengenai cara bertani. Sementara, di Indonesia masih berkutat di antaranya pada persoalan pupuk subsidi dan nonsubsidi.

Pemprov mengawal petani padi untuk meningkatkan produktivitas dengan merealisasikan beragam program sektor pertanian, mulai dari pembiayaan hingga bantuan alat mesin pertanian.

Kemudian, pengawalan yang sebenarnya juga dilakukan melalui pendampingan dari tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP). Disebutkan bahwa Sumsel sudah mengangkat sebanyak 1.400 orang PPEP sejak dua tahun lalu untuk sudah disebar ke daerah-daerah sentra produksi.

Petugas PPEP juga mempermudah petani untuk mengakses beragam program pemerintah, seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pupuk subsidi hingga asuransi lahan pertanian. Mereka juga terhubung ke perbankan karena menjadi agen laku pandai Bank Sumsel Babel, yakni bank yang ditugasi pemerintah untuk menyalurkan KUR sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan R. Bambang Pramono mengatakan produktivitas sawah di Sumatera Selatan meningkat dari 5,0 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare menjadi 5,2 ton GKG per hektare pada 2021 berkat adanya pendampingan kepada petani oleh petugas penyuluh lapangan.

Semula produktivitas lahan sawah di Sumsel selalu di bawah 5 ton GKG per hektare dalam 10 tahun terakhir. “Sumsel sudah mampu menembus angka psikologis produktivitas lahan, kini sudah melewati 5 ton GKG per hektare,” kata dia.

Ke depan, peran dari petugas PPEP ini akan dioptimalkan sehingga produktivitas lahan pertanian Sumsel dapat terus ditingkatkan seperti capaian lahan padi di Jawa yang sudah menembus 9 ton GKG per hektare. Upaya ini tak lain untuk mencapai target 2,9 juta ton GKG pada 2022 dari 2,6 juta ton GKG pada 2021.