"Pemerintah akan terus mendorong beberapa program yang dapat memastikan tiga hal termasuk Pertashop yakni bagaimana BUMN bisa membantu pendanaan, pendampingan, dan membuka akses pasar," kata Menteri Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Subholding Commercial And Trading Alfian Nasution pada acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Kepada BUMDes Regional Sumatera, di Lampung, Sabtu (16/10).
Dengan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina.
“Alhamdulillah dari data-data yang saya dapat di Sumatera ini sudah ada 1.033 Pertashop, khususnya di Lampung ada 206 Pertashop,” ujarnya.
Erick pada kesempatan tersebut juga menyerahkan langsung penghargaan angka penjualan terbaik dan Sarfas terbaik.
Sementara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa program Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).
Guna mendorong pertumbuhan Pertashop, maka semua pihak juga ikut berkontribusi pada tiga hal. Pertama mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual di Pertashop adalah produk ramah lingkungan.
Pada saat ini dari shifting pengguna Premium ke Pertalite, diprediksi terjadi penurunan emisi karbon sebesar 5 juta ton pada 2022. Seiring pertumbuhan Pertamax diharapkan penurunan emisi karbon dapat tercapai 12 juta ton.
Baca juga: Pertamina operasikan 2.848 Pertashop hingga awal Oktober
Kedua, mengingat dispenser Pertashop merupakan produksi dalam negeri, maka juga akan mendorong pertumbuhan TKDN dan sesuai dengan implementasi SDGs no 8, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak.
Terakhir, Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di pedesaan.
Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh Indonesia sangat banyak dan sulit jika hanya dilakukan satu pihak.
"Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa," tutur Nicke.
Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia. Sampai dengan awal bulan Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati dinilai layak masuk wanita paling berpengaruh di dunia
Pertamina sebagai agent of development selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui Pertashop.
Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak di antaranya BUMDes, Koperasi, Pesantren hingga pelaku usaha atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Sebagai upaya mendorong semangat para pengusaha Pertashop untuk mencapai kinerja terbaik, Pertamina memberikan penghargaan kepada para pengusaha Pertashop terbaik, antara lain UMKM Lokal Non Mitra,
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan bahwa dalam pemulihan perekonomian, Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai program, termasuk untuk lembaga pedesaan.
"Dukungan kepada Pertashop merupakan wujud keseriusan Pemda untuk mendorong perekonomian desa serta memastikan ketersediaan energi dengan harga yang sama di SPBU," tegas
Arinal mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta Masyarakat Ekonomi Syariah
(Rel/D019/I016)
Baca juga: Pertamina raih Muri kategori pemberdayaan UMKM
Baca juga: Pertamina MOR II Sumbagsel bangun 20 outlet pertashop di Kabupaten OKU
