Bahlil: Papua akhirnya punya "smelter", investor sudah ada

id bahlil lahadalia, bkpm, menteri investasi, smelter papua, china, enfi china, freeport, smelter tembaga papua, investasi

Bahlil: Papua akhirnya punya "smelter", investor sudah ada

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. ANTARA/Tangkapan layar Youtube BKPM TV-Invest Indonesia/pri.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Papua akhirnya akan memiliki fasilitas peleburan (smelter) tembaga.

Dalam acara halalbihalal virtual, Jumat, Bahlil mengatakan smelter itu nantinya akan mengolah hasil tambang tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Alhamdulilah, kemarin saya waktu mencari investasi untuk bagaimana mendorong pembangunan smelter tembaga yang mengambil bahan bakunya dari Freeport. Investornya sudah ada. Kemungkinan bulan Juni ini sudah bisa melakukan langkah-langkah peninjauan di lapangan, kemudian insya Allah paling lambat running di 2022 awal sudah bisa jalan," katanya.

Bahlil mengungkapkan sebagai orang yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Papua, adanya smelter di Papua menjadi mimpi warga setempat.

"Bayangkan sejak saya SMP, orang Papua--waktu itu masih Irian Jaya--sudah memimpikan adanya smelter tembaga Freeport di Papua. Kemudian saya kuliah, juga punya mimpi yang sama agar bagaimana smelter Freeport ada di Irian Jaya," katanya.

Bahkan, mimpi tersebut masih terus ada hingga dirinya terpilih menjadi Kepala BKPM pada 2019 lalu.

Bahlil mengungkapkan pihaknya tengah melakukan komunikasi secara intens dengan MIND ID, PT Freeport, dan Kementerian ESDM mengenai pembangunan smelter tembaga tersebut.

Ia berharap pembangunan smelter tembaga di Papua akan dapat menciptakan pertumbuhan kawasan ekonomi baru, khususnya di daerah paling timur Indonesia itu.

"Kita ingin Papua juga menjadi bagian integral negara Indonesia yang bisa menciptakan kawasan ekonomi baru," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kerja sama dengan China ENFI Engineering Corporation (ENFI) yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman tentang Proyek Peleburan Tembaga. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan President ENFI Liu Cheng melakukan penandatanganan nota kesepahaman tersebut secara daring pada 12 April 2021.

Dalam sambutannya, Bahlil menyambut baik dan mengapresiasi China ENFI atas minat investasinya di industri smelter tembaga yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Bahlil berharap penandatanganan nota kesepahaman ini segera ditindaklanjuti untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.

Kementerian Investasi/BKPM dan ENFI akan bekerja sama untuk membantu dan mendukung rencana investasi dan pembangunan peleburan tembaga di Indonesia.

Kapasitas peleburan tembaga yaitu katoda tembaga 400.000 ton per tahun yang akan dibagi menjadi dua tahap. Dalam proyek ini, investor akan melibatkan perusahaan sebagai mitra strategis yaitu PT Freeport Indonesia dan MIND ID.