Lebak (ANTARA) - Seekor anak paus spesies paus pilot di Kabupaten Lebak, Banten, mati terdampar di Pantai Cemara Binuangeun akibat cuaca buruk yang melanda Perairan Samudera Hindia.
"Kami menduga mamalia anak ikan paus itu terdampar akibat gelombang tinggi disertai angin kencang," kata Bayi, seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Binuangeun Kabupaten Lebak, Selasa.
Populasi ikan paus di Perairan Samudera Hindia atau yang lebih dikenal perairan selatan sebagai lokasi habitat mamalia itu, sebab perairan tersebut cukup dalam.
Kemungkinan anak paus jenis spesies pilot dengan panjang sekitar dua meter yang terdampar di Pantai Cemara Binuangeun terdampar akibat cuaca buruk yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang.
Biasanya, kata dia, cuaca buruk tersebut kerapkali populasi paus terdampar ke pesisir pantai juga terkadang mati juga terkadang bisa kembali ke habitatnya.
Namun, kata dia, pihaknya sepanjang tahun 2020 baru pertama kali ikan paus yang terdampar itu di Pantai Cemara Binuangeun.
Baca juga: Kemunculan paus pembunuh di peraian Anambas Kepri sebuah anomali
Baca juga: Akademisi kelautan ungkap penyebab paus terdampar
"Kami tahun ini baru mendengar ikan paus yang terdampar dalam kondisi mati," katanya menjelaskan.
Begitu juga nelayan lainnya, Darman (55) mengatakan anak paus yang mati dan terdampar di Pantai Cemara Binuangeun akibat terseret gelombang tinggi disertai angin barat.
Selama ini, kondisi Perairan Samudera Hindia kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga angin cukup kencang, bahkan nelayan di TPI Muara tidak berani melaut.
"Kami memperkirakan anak paus yang terdampar di Pantai Cemara mati sejak Senin (11/5), karena gelombang tengah pasang dengan ketinggian sekitar tiga meter dan angin cukup kencang," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka terpaksa bangkai anak paus pilot itu dikuburkan guna mencegah bau yang tidak sedap,meski pantai itu jarang didatangi warga setempat.
Pantai Cemara yang lokasinya tidak jauh dengan Jalan Raya Malingping-Binuangeun penuh sampah berserakan.
"Kami bersama nelayan dan warga setempat menguburkan anak paus itu," kata Herman, seorang nelayan warga Binuangeun, Kabupaten Lebak.
Berita Terkait
Film dokumenter tradisi berburu paus Lamalera diputar di Tokyo
Senin, 28 Agustus 2023 14:46 Wib
Hiu tutul raksasa terperangkap jala nelayan Lamreh
Kamis, 24 Agustus 2023 14:54 Wib
Paus yang terdampar di Pantai Lingga dikubur
Rabu, 16 Agustus 2023 18:52 Wib
Penyelam beraksi tradisi
Rabu, 19 April 2023 5:37 Wib
10 ekor paus terdampar di perairan NTT, dua mati
Kamis, 6 April 2023 14:29 Wib
Musa Widyatmodjo desain kasula untuk Sri Paus Fransiskus
Jumat, 28 Oktober 2022 13:51 Wib
Warga temukan paus terdampar dalam kondisi mati di perairan Raja Ampat
Jumat, 28 Oktober 2022 9:47 Wib
Warga Natuna selamatkan paus terdampar di Pulau Laut
Rabu, 19 Oktober 2022 16:34 Wib