Nyoman Nuarta apresiasi tim pembangunan patung GWK

id GWK,Nyoman Nuarta,patung gwk,bali

Nyoman Nuarta apresiasi tim pembangunan patung GWK

Pemrakarsa Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Nyoman Nuarta berfoto dengan latar belakang Patung GWK di Ungasan, Badung, Bali, Selasa (31/7). (Antaranews/Fikri Yusuf/18)

Badung (ANTARA News Sumsel) - Pemrakarsa patung Garuda Wisnu Kencana, Nyoman Nuarta, mengapresiasi dan mengaku terharu melihat kinerja tim pembangunan Patung GWK yang hingga saat ini telah berhasil menyelesaikan pemasangan seluruh modul patung.

"Melihat tim kami yang kompak, solid, mau kerja tahan panas, setiap hari bergelantungan di ketinggian seperti 'Spiderman', saya rasa jasa mereka luar biasa. Mereka itu pahlawan budaya yang bekerja tanpa pamrih yang penting Patung GWK dapat terselesaikan dengan baik," ujarnya di kawasan Ungasan, Badung, Bali, Rabu (1/8) malam.

Saat ini, katanya, mencari tim seperti itu merupakan hal yang langka. Ia mengaku sangat terkesan dan terharu oleh anggota timnya yang terus bahu membahu, solid, piawai sekaligus bernyali.

"Semuanya sudah saya anggap keluarga, mereka selama ini rela bolak-balik Bali-Bandung setiap tiga bulan saat mereka dapat cuti. Mudah-mudahan, saya juga bisa menjamin kehidupan mereka dengan baik meskipun pekerjaan seni adala pekerjaan yang tidak setiap hari ada yang dikerjakan," katanya.

Selain bangga dengan kinerja pekerja dalam timnya, Nyoman Nuarta juga mengaku sangat membanggakan proses pembangunan Patung GWK yang hingga saat ini "zero accident"

"Keselamatan dan 'safety' adalah hal yang paling utama. Pekerjaan ini sudah berjalan empat tahun dengan 'zero accident', itu membanggakan sekali. Saya harap nantinya dalam pekerjaan lain juga harus bisa seperti itu," ujarnya.

Saat ini, pemasangan 754 unit modul yang merupakan seluruh bagian dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) telah selesai dan hanya tinggal menyisakan pekerjaan pengelasan untuk menyatukan beberapa bagian modul.

"Semua modul telah terpasang, progres pembangunan GWK telah mencapai sekitar 99 persen. Proses penyambungan saya targetkan akan selesai pada bulan Oktober sebelum pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018," kata Nyoman Nuarta.

Nyoman Nuarta menambahkan, Patung GWK menggabungkan seni, teknologi dan sains yang juga didesain untuk tahan angin dan tahan terhadap gempa.

"Patung didesain sangat kokoh karena disini banyak gempa. Semua sudah dihitung dan diuji, sebelumnya pernah diuji di Melbourne serta Toronto dan kuat hingga 100 tahun. Memang harus terus dirawat untuk semakin memperpanjang usia patung. Kalau sudah lebih dari 100 tahun gantian generasi muda yang merawatnya. Dan pada 25 hingga 50 tahun mendatang, warna Patung GWK secara alami akan berubah semakin 'tosca'," katanya.