Palembang (ANTARA News Sumsel) - Harga ayam dan telur masih tinggi di pasar tradisional maupun di pasar modern Kota Palembang lantaran peternak baru melakukan pembibitan.
"Kami cek di lapangan ternyata peternak baru melakukan pembibitan sehingga diprediksi saat Asian Games baru bisa mulai panen telur," ujar Kepala Dinas Perdagangan Palembang Hardayani, Senin.
Kemungkinan menurutnya kenaikan harga ini akan berlangsung lama. Penyebab lainnya peternak menemukan beberapa ayam yang sakit seperti kena virus, namun dirinya tidak menyebut jenis virusnya secara detail.
"Saya lupa apa nama virusnya," katanya.
Saat ini masa panen menjadi panjang karena berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan Pasal 16, Kementerian melarang peternak menggunakan Antibiotic for Growth Promoter (AGP) pada pakan ternak, termasuk ayam ras, per tanggal 1 Januari 2018.
"Dengan pelarangan antibiotik ini, maka masa panen ayam ras menjadi lebih lama sekitar 1 minggu," jelasnya.
Untuk menekan harga telur ayam Pemkot Palembang menurutnya tidak dapat melakukan operasi pasar lantaran telur bukan kebutuhan pokok.
"Jikapun ada operasi pasar itu bisa dilakukan oleh bulog," tandasnya.
Baca juga: Harga telur ayam capai Rp26 ribu perkilo
