Badan PPKB prioritaskan metode kontrasepsi jangka panjang

id pil kb,ppkb,kontrasepsi,IUD

Badan PPKB prioritaskan metode kontrasepsi jangka panjang

Mobil layanan KB (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (PPKB) Kota Palembang memprioritas metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) untuk akseptor dengan menurunkan bis keliling dengan fasilitas medis. 

"Jadi didalam bus ini bisa dilakukan pemasangan alat kontrasepsi dara," ujar Kasubid Pelayanan KN DPPKN kota Palembang Ujang Daryatno di Palembang, Selasa.

Untuk MKJP ini alat kontrasepsi yang tersedia medis operatif pria (MOP), Medis operatif wanita (MOW), Implan (susuk) dan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD, tapi MOW tidak bisa dipasang di bus keliling tersebut. 

Dalam program MKJP, pihaknya memiliki program 540 akseptor. Pelaksanaan tekhnis akan dimulai bulan April,  Agustus dan oktober. Dari 18 kecamatan,  tiap kecamatan menyiapkan minimal 30 akseptor,  maksimal tidak batasan.  

"Berapapun akseptor yang datang, kita layani Penyediaan bus keliling ini untuk masyarakat yang enggan datang ke fasilitas kesehatan. Nanti,  puskesmas yang memantau masyarakat yang mana butuh dan akan diturunkan tim," ungkapnya.

Untuk fasilitas klinik, bidan pegawai negeri dan bidan pegawai swasta juga ikut melaksanakan program KB. Berapapun kebutuhan alat kotrasepsi yang diminta, DPPKB Palembang akan mencukupi.

"Stok alat kontrasepsi digudang cukup banyak," ungkapnya. 

Sebenarnya,  alat kontrasepsi yang diberikan secara gratis.  Hanya saja,  untuk di BPS dan BPN terdapat uang jasa menurutnya.

"Kalau dipuskesmas benar-benar gratis,  mungkin ada uang tiket saja, Oktober nanti akan digelar kegiatan operasi baik MOP dan MOW yang dilakukan secara gratis," jelasnya. 

Untuk kedua alat kontrasepsi ini dipilih untuk keluarga yang tidak ingin menambah momongan dengan persentase kenerhasilan besar 99,9%. Sedangkan untuk IUD digunakan 5-10 tahun dan implan tiga tahun. 

"Tidak ada alat kontrasepsi yang menjamin 100 persen berhasil. Makanya Tidak sedikit,  masyarakat yang mengeluh menggunakan KB,  bisa hamil," tuturnya.

Dia menambahkan setiap  tahun pencapaian akseptor meningkat karena banyak masyarakat yang sudah paham,  kalau dua anak itu lebih baik. 

Data peserta KB  di Palembang sampai bulan Desember  2017, IUD 2,156 akseptor , MOW   1,303, MOP 44, KONDOM 1,661, IMPLANT 3,029, SUNTIKAN 18,905, PIL 11,241 Akseptor.

"Tahun ini harapannya akseptor lebih banyak,  khususnya yang masuk MKJP, " tukasnya.