10.000 porsi olahan ikan ludes diserbu masyarakat

id ikan, makanan ikan, ikan goreng, pindang, ikan bakar, Hari Ikan Nasional, Hari Nusantara, sup ikan

10.000 porsi olahan ikan ludes diserbu masyarakat

Ikan Bakar. (ANTARA)

Semarang (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 10.000 porsi olahan berbahan dasar berbagai jenis ikan ludes diserbu masyarakat pada peringatan  Hari Ikan Nasional Ke-4 dan Hari Nusantara Ke-17 Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di halaman kantor Gubernur, Semarang, Minggu.

Ratusan warga dari berbagai lapisan termasuk anak sekolah dasar dan para pejabat daerah berbaur menikmati 10.000 porsi aneka makanan olahan ikan seperti sup ikan, bakso, "nugget", dan keripik ikan disuguhkan secara gratis.

Tidak sampai satu jam, berbagai makanan olahan ikan yang disajikan di beberapa tenda pada kegiatan bertema "Makan Ikan Untuk Keluarga Sehat, Kuat dan Cerdas", habis.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang hadir mewakili Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kegiatan peringatan  Hari Ikan Nasional Ke-4 tingkat provinsi ini sebagai bentuk kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan sebagai upaya meningkatkan konsumsi ikan yang masih rendah.

Sekda menjelaskan, kandungan gizi pada ikan sangat banyak, baik protein, mineral, yodium, vitamin B1, B2, B6, serta lemak sehat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, kesehatan mata, maupun organ penting lainnya.

"Anak-anak diimbau untuk mengonsumsi berbagai jenis ikan secara teratur, kepada bapak-bapak, saya minta tidak segan-segan mengingatkan para istri untuk lebih sering memasak ikan. Para ibu juga jangan malas belajar mengolah ikan menjadi aneka makanan, kita praktikkan untuk mendukung serta menggalakkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan," ujarnya.

Secara khusus Sekda juga meminta pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mewajibkan sekolah menyediakan menu ikan seminggu tiga kali.

"Maka minimal seminggu makan ikan tiga kali saja, apakah ikan lele, nila, atau apa sajalah, asal tidak ikan-ikanan tapi ikan beneran. Jangan 'fast food' terus, kita ganti produk makanan ikan, stok ikan kita melimpah," katanya.

Menurut Sekda, guna mengejar ketertinggalan capaian konsumsi ikan di Jateng dibanding nasional yang cukup tinggi harus ada gerakan yang konkret dan masif, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggerakan sumber daya yang ada.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi menambahkan, pada mata anggaran di Dinas Pendidikan terdapat alokasi dana untuk makanan tambahan sebagai asupan gizi bagi anak-anak sekolah tingkat Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini sehingga pihaknya berharap imbauan Sekda Jateng dapat segera ditindaklanjuti.

Ia mengakui jika tingkat konsumsi ikan di Provinsi Jateng masih jauh dari capaian nasional atau masih berada pada angka 26,71 kilogram per kapita per tahun, sedangkan tingkat nasional sudah mencapai 43 kilogram per kapita per tahun.

"Imbauan dari Menteri Kelautan dan Perikanan dan Gubernur Jateng kita tetap harus mengejar sampai di angka 31 kilogram per kapita per tahun, itu yang kita kejar dengan melibatkan semua pihak," ujarnya.