Inasgoc belum tunjuk rumah sakit Asian games

id Inasgoc, asian games, rumah sakit, Leane Suniar Manurung

Inasgoc belum tunjuk rumah sakit Asian games

dokumentasi Warga mengikuti acara Sosialisasi Asian Games XVIII/2018 (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 belum menunjuk rumah sakit-rumah sakit rujukan sebagai bagian dari pertolongan medis untuk para atlet dan ofisial Asian Games 2018 yang mengalami cedera maupun gangguan kesehatan.

"Kami menyusun kerangka pemberian pertolongan medis bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang antara lain berisi jarak tempuh antara gelanggang pertandingan dan rumah sakit maupun fasilitas yang dimiliki rumah sakit," kata Direktur Departemen Kesehatan dan Pengendalian Doping INASGOC Leane Suniar Manurung di sela-sela pertemuan dengan Komisi Anti-Doping dan Komite Layanan Medis OCA di Jakarta, Sabtu.

INSAGOC akan menyediakan tiga jenis layanan medis untuk para atlet dan ofisial yang mengikuti Asian Games 2018 yaitu pos kesehatan, pusat kesehatan, dan poliklinik.

"Jika atlet memerlukan pertolongan lebih lanjut, layanan kesehatannya akan berpindah dari pos kesehatan ke pusat kesehatan untuk observasi. Dia juga akan mendapatkan penanganan lebih lanjut ke rumah sakit rujukan," kata Leane.

INASGOC akan menyediakan pos kesehatan dan pusat kesehatan di berbagai gelanggang pertandingan maupun tempat-tempat latihan, termasuk ketika penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 serta lokasi lain ketika penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.

"Rumah sakit rujukan yang akan digunakan termasuk rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di Jakarta dan Palembang," ujar Leane.

Ketua Komisi Anti-Doping dan Komite Layanan Medis OCA Jegathesan Manikavasagam mengakui belum memberikan persetujuan rumah sakit-rumah sakit yang layak sebagai rumah sakit rujukan penanganan kesehatan maupun cedera atlet dan ofisial Asian Games.

"Kami juga akan meninjau jarak antara rumah sakit dengan gelanggang-gelanggang pertandingan, kelengkapan fasilitas dan tenaga medis di rumah sakit yang telah ditunjuk penyelenggara," ujar Jegathesan.

OCA, lanjut Jegathesan, menyadari sejumlah atlet dari negara-negara di Asia seringkali membawa dokter dari negara masing-masing ketika penyelenggaraan Asian Games berlangsung.

"Mereka harus mendaftarkan dokter-dokter yang akan mereka sertakan dalam tim mereka. Dokter-dokter itu harus punya akreditasi dari negara mereka. Kami juga akan memastikan pelayan kesehatan dan obat-obatan untuk atlet-atlet mereka," kata Jegathesan.