Penumpang Garuda Palembang-Jakarta normal

id garuda, pesawat garuda, penumpang garuda palembang-jakarta

Penumpang Garuda Palembang-Jakarta normal

Ilustrasi - Pesawat Garuda Indonesia (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia pada arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah/2012 ini dalam kondisi normal atau masih bisa dilayani dengan pesawat reguler yang diopersikan selama ini.

"Berdasarkan data pemesanan tiket selama tujuh hari menjelang Lebaran terjadi sedikit peningkatan jumlah penumpang namun tidak terlalu membludak. Lonjakan penumpang hanya terjadi pada 19 - 20 Agustus dengan tingkat pengisian tempat duduk (load factor) 95 persen sedangkan pada kondisi normal rata-rata 85 persen," kata Manajer Pemasaran Garuda Indonesia Cabang Palembang Adhe Rassat di Palembang, Minggu.

Sedangkan pada arus balik Lebaran, penumpang Garuda Indonesia tujuan Palembang-Jakarta sudah mulai ramai terhitung 21 Agustus dengan tingkat load factornya mencapai 95 persen dan puncaknya terjadi pada akhir pekan 24 - 25 Agustus dengan load factor mencapai 100 persen, ujar dia.

Menurut Adhe, melihat kondisi penumpang yang tidak terlalu membludak dan pesawat yang dioperasikan cukup untuk melayani pelanggan, manajemen memutuskan tidak menyiapkan penerbangan tambahan selama musim mudik dan balik Lebaran pada rute Palembang-Jakarta.
Sekarang ini Garuda melayani rute penerbangan Palembang-Jakarta sembilan kali setiap harinya dengan pesawat jenis Boeing 738 NG yang memiliki kapasitas tempat duduk 150 kelas ekonomi dan 12 kelas bisnis.

Pemudik Lebaran di Palembang yang menggunakan pesawat udara tampaknya tidak terlalu ramai seperti yang terjadi di daerah lain, sehingga sementara ini belum memerlukan penambahan penerbangan, ujar dia.

Mengenai harga tiket penerbangan Garuda Indonesia sekarang ini tidak ada lagi tiket promo, selama musim Lebaran harga tiket kelas ekonomi dipatok berkisar Rp700.000 - Rp1 juta dan kelas bisnis Rp2 juta ke atas. (ANT/Y009)


Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.