Konversi lahan pertanian produktif perlu direm

id BPS Jabar,Marsudijono,Konversi Lahan Pertanian,Pertumbuhan Ekonomi Jabar

Konversi lahan pertanian produktif perlu direm

Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono (kiri) dan Ketua Tum Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jabar Yuni Anggorowati (kanan) memberikan keterangan di Bandung, Senin (5/8/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)

Mengenai pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, Marsudijono mengatakan yang menjadi tantangan pemerintah saat ini adalah menjaga stabilitas inflasi.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi, kata dia, harus diimbangi dengan tingginya daya beli masyarakat.

"Pertumbuhan kita, harus berkualitas. Jangan sampai pertumbuhan tinggi, konsumsi masyarakat rendah. Sekarang adalah menjaga ritme itu," tuturnya.

Berdasarkan data yang didapatkan, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan II 2024 tumbuh 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibanding dengan periode yang sama pada 2023.

Pertumbuhan ekonomi Jabar itu, merupakan yang tertinggi kedua di Jawa setelah Jawa Timur yang mengalami pertumbuhan 4,98 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jabar sebesar 4,95 persen itu berkontribusi sebesar 22,54 persen terhadap Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Barang (PDRB ADHB) Jawa dan 12,86 persen PDRB ADHB nasional triwulan II 2024.

Pertumbuhan pada triwulan II tahun 2024 didukung adanya puncak panen raya padi pada April dan Mei di sektor pertanian.

Selain itu, terjadi peningkatan aktivitas pada perayaan Idul Fitri, Idul Adha dan liburan yang terdampak pada berbagai sektor seperti industri makanan dan minuman, transportasi dan pergudangan, perdagangan besar dan eceran, sektor jasa, serta komponen konsumsi rumah tangga.